Serba-serbi Pinjol, Provinsi Utang Pinjol Terbanyak Hingga Gen Z dan Milenial Jadi Korban

Pernah liat iklan pinjol di sosial media, Kawula Muda?

Ilustrasi seseorang sedang daftar pinjol (PEXELS)
Fri, 01 Mar 2024

Pinjaman online atau pinjol di Indonesia semakin menjamur, Kawula Muda.

Kita mungkin sering terjebak iklan pinjol di sosial media dengan berbagai macam tawaran yang terlihat menarik.

Kemudahan meminjam utang di pinjol membuat sebagian orang tergiur.

Berbeda dengan meminjam uang di bank yang mengharuskan peminjam melewati serangkaian syarat yang terkesan rumit. Lewat pinjol, hanya dengan mengisi data pribadi, uang puluhan juta bahkan bisa langsung didapatkan dalam hitungan menit.

Kemudahan utang pinjol kemudian menimbulkan pertanyaan terkait kehadiran, apakah membantu atau justru berbahaya?

Puluhan Ribu Penerima Pinjol Punya Nilai Pokok Utang Rp 55 Triliun

Ilustrasi uang (UNSPLASH/MUFID MAJNUN)

Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2023 terdapat sekitar 19,52 juta entitas penerima pinjol di seluruh Indonesia.

Bahkan, seluruh entitas peminjam itu memiliki nilai pokok utang yang masih berjalan (outstanding loan) sebesar Rp 55,69 triliun.

Provinsi Dengan Utang Pinjol Terbanyak di Indonesia

Ilustrasi provinsi dengan utang pinjol terbanyak di Indonesia (Databoks)

Cara meminjam uang lewat pinjol yang terkesan mudah dan sederhana serta banyaknya jumlah uang yang dijanjikan membuat banyak orang tertarik menggunakan jasa pinjol.

Dikutip dari Databoks, Jumat (1/3/2024). Terdapat daftar provinsi di Indonesia dengan utang pinjol terbanyak, periode September 2023.

Jawa Barat, provinsi dengan jumlah utang pinjol terbesar pada, dengan total utang pinjol sebesar Rp15,8 triliun.

Urutan kedua ditempati DKI Jakarta dengan total pinjaman sebesar Rp10,9 triliun, selanjutnya Jawa Timur dengan Rp6,7 triliun, Banten dengan Rp4,7 triliun, dan Jawa Tengah dengan Rp4,2 triliun.

Adapun provinsi dengan total utang pinjol terendah jatuh kepada Papua Barat, dengan total utang sebesar Rp48,33 miliar. Posisi kedua dipegang oleh Maluku Utara dengan Rp56,42 miliar dan Kalimantan Utara dengan Rp58,43 miliar.

Meskipun angka utang pinjol nasional tiap provinsi terlihat besar, berdasarkan laporan OJK, tingkat keberhasilan bayar dari para pengguna pinjol di Indonesia mencapai 97,18%. Artinya 97,18% pengguna pinjol berhasil membayar kembali utangnya maksimal 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Provinsi Paling Banyak Nunggak Pinjol

Ilustrasi provinsi paling banyak nunggak pinjol (Freepik)

Meskipun persentase keberhasilan bayar dari pengguna pinjol cukup tinggi, bukan berarti tidak ada yang nunggak pinjol, Kawula Muda.

OJK Statistik Fintech Lending per Juni 2023 menyebut Banten dan Nusa Tenggara Barat jadi provinsi yang paling banyak kredit macet atau nunggak pinjol se-Indonesia. Bahkan capaian kedua wilayah tersebut melampaui 5 persen.

Diketahui, tingkat kredit macet Banten tercatat sebesar 5,13%. Sementara tingkat kredit macet NTB tercatat 7,17% pada Juni 2023.

Gen Z dan Milenial Banyak Terjebak Pinjol

Ilustrasi Gen z dan Milenial (Unsplash)

Mayoritas penerima pinjol di Indonesia rupanya adalah anak muda.

Kemudahan transaksi pada fitur paylater jadi salah satu penyebab anak muda terjebak pinjol, Kawula Muda.

Menurut laporan OJK, per Juni 2023, jumlah rekening penerima pinjol aktif berusia 19-34 tahun. Terdapat 10,91 juta gen z dan milenial penerima dengan nilai pinjaman sebesar Rp26,87 triliun.

Jumlah ini mengalami kenaikan 25,9% dibandingkan setahun sebelumnya (year on year/yoy) yang sebanyak 8,67 juta penerima.

Selanjutnya peminjam berusia 35-54 tahun dengan 6,49 juta dan pinjaman sebesar Rp17,98 triliun.

Kemudian penerima pinjol yang berusia di atas 54 tahun sebanyak 686.354 dengan penyaluran sebesar Rp2 triliun.

Adapun, penerima pinjol berusia di bawah 19 tahun sebanyak 72.142 dengan penyaluran sebesar Rp168,87 miliar per Juni 2023.

Utang Pinjol untuk Nonton Konser?

Ilustrasi konser musik (UNSPLASH)

OJK menyayangkan banyak anak muda yang menggunakan pinjol untuk memperoleh utang konsumtif seperti memberi tiket konser Coldplay, Kawula Muda.

Dikutip dari Detik (1/3/2024), berdasarkan data OJK, pinjaman yang dilakukan di pinjol untuk hal konsumtif sudah mencapai lebih dari 50%.

"Ini changing behavior (perubahan perilaku). Yang pinjam di Pinjol buat tujuan konsumtif lebih dari 50%, coba lihat, kalau seusia saya lihat Coldplay di YouTube saya sudah happy karena lebih jelas, tapi kalau kalian-kalian (anak muda) pengennya nonton langsung di Senayan, karena nggak punya uang jadinya Paylater atau ke pinjol yang penting bisa nonton," ucap Deputi Komisioner Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK sekaligus Ketua Satgas Praktik Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI), Sarjito.


Kemudahan pinjol mungkin membuat sebagian orang jadi terbantu, terlebih data dari OJK di atas menyebutkan bahwa tingkat persentase keberhasilan membayar pinjol mencapai 97%.

Tetapi tidak sedikit juga yang kemudian terjebak pinjol dan berakhir gagal bayar (galbay).

So, Kawula Muda, menurut lo pinjol membantu atau berbahaya?

Berita Lainnya