Kawula Muda, apa camilan favorit kalian saat lebaran?
Kue kering merupakan salah satu camilan yang sangat identik dengan Lebaran. Namun, apakah kalian tahu bahwa sebelumnya camilan khas yang disajikan saat Lebaran adalah opak, kue apem hingga rengginang?
Bagaimanakah ceritanya sampai kue kering bisa menjadi camilan identik Lebaran hingga saat ini? Penasaran soal sejarahnya? Simak di bawah ini!
Dilansir dari situs Suara, kue kering ditemukan pertama kali di Persia yang sekarang lebih dikenal dengan Iran, pada abad ke-7. Penemuannya pun terbilang unik karena ketidaksengajaan tukang roti.
Saat itu, ada tukang roti yang sedang membuat roti biasa. Namun, pemanggangan kue cukup sulit, apalagi soal pengaturan suhu oven.
Demi mengetahui suhu oven yang tepat, dijatuhkanlah sedikit adonan ke dalam oven oleh si tukang roti. Tapi siapa sangka, kalau hal itulah yang akhirnya menjadi asal mula ditemukannya kue kering, yang menjadi camilan khas Lebaran hingga sekarang.
Kue kering dikenalkan pertama kali di Spanyol, karena negara itu menjadi yang pertama kali berhasil ditaklukkan penguasa muslim. Sampai abad ke-14, kue kering akhirnya bisa dinikmati oleh seluruh kalangan di Eropa.
Pada abad ke-19, kue kering mulai diproduksi secara masal seiiring dengan kemajuan teknologi dalam pembuatan kue. Sekarang, kue kering jadi kudapan wajib dalam setiap perayaan di Eropa.
Kue kering dikenalkan di Indonesia pertama kali oleh Belanda pada masa penjajahan. Kue kering yang pertama dikenalkan adalah nastar. Awalnya, isian nastar bukan nanas melainkan bluberi.
Namun, karena bluberi sulit ditemukan di Indonesia akhirnya diganti dengan nanas. Semenjak itu, camilan khas untuk Lebaran bukan lagi sagu, tepung beras, atau ketan, melainkan kue kering yang kini banyak variannya.