Kawula Muda, ada yang pernah bantu orang tua atau kakek nenek buat pesan ojol?
Survei peneliti Pusat Kajian Transportasi & Logistik (PUSTRAL) mengungkap 12 persen orang tua dibantu oleh anak hingga cucunya untuk pesan ojek online alias ojol.
“Tapi dari yang tahu dan kita coba breakdown, yang memesankan anaknya atau cucunya itu ada 12 persen,” ujar Dr. Muhammad Zudy Irawan dalam acara Gojek Transport Outlook 2022 dikutip dari Detik.
Walaupun begitu, survei diketahui tidak dilakukan di Indonesia. Beberapa negara yang menjadi koresponden survei tersebut adalah negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam.
“Survei dilakukan pada orang berusia atas 50 tahun dan di bawah 79 tahun. Diketahui hanya 5 persen yang benar-benar tidak tahu apa itu transportasi online,” jelasnya.
Dari survei tersebut, ditemukan 31 persen dari responden orang tua mengaku tahu dan menggunakan aplikasi ojek online hingga sekarang. Namun, 6 persen responden mengaku tahu dan memiliki aplikasi, tetapi tidak pernah digunakan.
Di sisi lain, 19 persen responden orang tua mengaku tidak pernah memakai aplikasi tersebut dan 25 persen mengaku pernah memakai tetapi sudah tidak menggunakannya lagi.
Hal itu membuktikan pola penggunaan transportasi ojek online yang sangat berbeda antara generasi muda (terutama Gen Z) dengan orang tua. Perbedaan yang paling mencolok adalah segi adaptasi penggunaan hal berbau digital.
Banyak gen Z yang sudah paham mengenai fungsi transportasi online dan cara memesannya. Di sisi lain, banyak orang tua yang mengalami kesulitan sehingga perlu meminta bantuan mereka yang lebih muda.
“Hasil survey dari bulan Agustus ada beberapa hasil, yang pertama milenial dan gen Z mendominasi penggunaan transportasi online,” tutur Dr. Zudy.