Kalau menurut Kawula Muda bagaimana, nih?
Sejak akhir 2021, spirit doll atau boneka arwah mulai menjadi perbincangan publik. Kata ‘spirit doll’ pun berhasil menjadi trending topic di Twitter pada Rabu (05/12/2021) siang.
Salah satu yang membuat boneka arwah ini menjadi ramai diperbincangkan karena beberapa waktu lalu desainer sekaligus presenter, Ivan Gunawan mengadopsi dua boneka.
Selain Ivan Gunawan, sejumlah selebritas Indonesia lainnya seperti Celine Evangelista, Sarwendah, hingga Roy Kiyoshi juga telah mengadopsi boneka arwah tersebut dan tidak jarang membagikan cerita mereka di media sosial.
Biasanya, orang yang memiliki boneka arwah akan menganggap boneka tersebut seperti anaknya sendiri. Mereka akan merawat, bahkan mendandani boneka tersebut layaknya seorang bayi manusia.
Melansir Kompas, spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit EMC dr. Andri, SpKJ, FAPM buka suara mengenai fenomena boneka arwah tersebut.
“Sebenarnya fenomena seperti ini, saya enggak tahu kapan mulainya. Karena yang kita tahu spirit doll yang terkenal seperti Chucky atau Anabelle itu bukan sesuatu yang biasa, tapi menyeramkan. Jadi tidak akan dipelihara atau dirawat manusia,” kata Andri.
Selain itu, dikutip dari Catch Me Up, Koentjoro yang juga seorang psikolog mengatakan bahwa saat seseorang membutuhkan kasih sayang tetapi tidak mendapatkan balasannya, ia bisa saja mengarahkan rasa sayang tersebut ke boneka.
“Karena tahu boneka akan menurut saja ke mereka, tidak melawan. Nah ini perilaku displacement,” tuturnya.
Sementara itu, sebenarnya boneka arwah sudah muncul sejak dahulu. Pada 2014, sempat muncul fenomena Child Angel di Thailand yang memiliki konsep mirip dengan boneka arwah.
Child Angel atau masyarakat lokal menyebutnya dengan nama Luk Thep akan diberi makan hingga minum layaknya seorang anak.
Selain itu, di budaya Tionghoa, ada pula kepercayaan bahwa patung-patung klenteng terisi para arwah atau dewa untuk melindungi manusia.
Namun, terkait boneka arwah yang viral di Indonesia, para pemilik mengakui menjadikan boneka arwah tersebut sebagai media healing untuk kesehatan mental pemiliknya.