Kawula Muda ada yang mau ngajar di sini ga kira-kira?
Menjadi guru memang perbuatan yang tidak mudah, karena hal itu seorang guru bisa disebut pekerjaan yang mulia.
Sebuah negara di Britania Raya, yakni Skotlandia menawarkan sebuah pekerjaan menjadi seorang guru dengan bayaran yang sangat fantastis.
Seseorang yang mau mengajar di sebuah pulau di Skotlandia akan digaji sebesar 61 ribu pound sterling atau setara Rp 1,1 miliar per tahun, untuk menjadi kepala sekolah sekaligus guru di sekolah dasar.
Dilansir Metro Uk, pulau kecil yang memiliki luas sekitar 12,65 kilometer persegi ini bernama Foula. Pulau berpenghuni yang paling terisolasi ini hanya memiliki sekitar 50 orang penduduk, wajar bila penduduk setempat merasa butuh tenaga pekerja di bidang pendidikan.
Untuk sampai ke pulau Foula hanya ada dua pilihan, menggunakan kapal feri selama dua jam perjalanan dari Shetland, atau menempuh waktu 15 menit dengan melakukan penerbangan dari Tingwall.
Sekolah yang akan dipimpin oleh kepala sekolah baru tersebut hanya memiliki 4 murid di kelas dasar saja, serta 1 orang di taman kanak-kanak.
Sekolah yang dibangun pada tahun 1992 ini membutuhkan guru atau kepala sekolah, yang juga bekerja sebagai manajer pembelajaran awal dan pengasuhan anak.
Terdapat fasilitas tambahan untuk yang bersedia dengan pekerjaan ini, yang mana akan ditawari rumah dengan tiga kamar tidur, dan membangun apa yang disebut sebagai kehidupan yang lebih lambat dibanding sebelumnya.
Dewan Pulau Shetland, Davie Sandison, menyebutkan selain pengalaman dan kualifikasi yang diharapkan bisa memenuhi standar, mereka juga mencari seseorang dengan sikap yang dapat dilakukan, visi, energi, inisiatif, keterampilan komunikasi yang baik, dan disiplin diri.
David mengatakan bahwa lowongan di sekolah terpencil sangat penting untuk disebarkan agar semakin banyak orang yang berminat pergi ke sana.
"Seperti penempatan di Shetland untuk seorang kepala sekolah di beberapa sekolah terpencil kami, ini adalah kesempatan unik dan harus menjadi kesempatan yang sangat menarik bagi kandidat yang tepat," ujar Davie Sandison.