Nantinya, keamanan siber digital semakin terjaga.
PT ITSEC Asia Tbk (“Perseroan”) menggelar acara “Due Diligence Meeting & Public Expose” dalam rangkaian proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di mana ITSEC Asia.
PT ITSEC Asia Tbk merupakan perusahaan penyedia layanan, solusi, dan teknologi keamanan informasi yang menawarkan jasa keamanan siber dalam tiga tahap, yaitu Penilaian, Implementasi, dan Analisis. Hal ini memastikan perlindungan atas infrastruktur Teknologi Informasi (“TI”) perusahaan-perusahaan terhadap ancaman siber dengan tetap mematuhi peraturan kepatuhan dari pemerintah.
Berdiri sejak 2010, ITSEC Asia didirikan dan dibesarkan salah satunya oleh Andri Hutama Putra, seorang pakar keamanan siber dengan 13 tahun pengalaman profesional di bidangnya bersama dengan rekannya yang saat ini juga masuk kedalam jajaran Management ITSEC Asia.
Dalam acara ini menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan ini dilakukan perseroan untuk memaparkan kinerja perseroan, prospek bisnis di industri, dan rencana-rencana perseroan ke depannya.
Menurut data dari Frost & Sullivan, sebanyak 49% organisasi di Indonesia pernah mengalami serangan siber, merugikan Indonesia sebesar 43,2 miliar Dolar AS, atau 3,7% dari total PDB Indonesia.
Penggunaan teknologi yang sangat cepat, potensi serangan siber yang semakin canggih, dan kurangnya tenaga profesional keamanan siber yang berkualitas di industri saat ini, telah memaksa perusahaan untuk menunjuk penyedia layanan keamanan siber untuk membantu mengatasi tantangan ini.
Dalam menjawab berbagai tantangan keamanan siber dalam perusahaan dan organisasi, ITSEC Asia mengembangkan dua layanan utama. Pertama Managed Security Services (MSS) yang terdiri dari Pemantauan Jaringan Perusahaan Terkelola, Pemantauan Keamanan/Pemantauan Keamanan Cloud.
Selain itu ada Proteksi dan Deteksi Malware Tingkat Lanjut, dan layanan lainnya, serta Professional Security Services (PSS) yang terdiri dari Pengujian Penetrasi & Red Teaming, Keamanan Aplikasi, dan Forensik Digital & Respons Insiden.
Dalam menyediakan berbagai layanan dan solusi keamanan siber kepada pelanggan di seluruh dunia, ITSEC Asia telah membangun jaringan mitra yang kuat terutama di Asia Pasifik.
Jaringan tersebut mencakup pemasok teknologi paling canggih yang memiliki produk dan solusi keamanan yang telah teruji dalam keamanan jaringan, keamanan endpoint, intelijen ancaman, keamanan surel, gateway, perlindungan beban kerja cloud, keamanan aplikasi, pengelolaan kata sandi, vulnerability management, dan lain-lain.
Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan bersih sebesar 154% dari periode satu tahun 2020 dibanding dengan periode satu tahun 2022. Di mana pada tahun 2021 tumbuh sebesar 60.93% dari periode yang sama tahun 2020, dan tahun 2022 tumbuh sebesar 58,07% dari periode yang sama tahun 2021.
Total pendapatan bersih diperoleh dari laporan konsolidasi perseroan yang beroperasi di tiga negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Australia.
Pertumbuhan bisnis ini menjadi tolok ukur kesuksesan ITSEC Asia menjadi salah satu perusahaan keamanan informasi yang terdepan dan terpercaya di industri ini.
Kisaran harga saham untuk IPO ditetapkan di rentang Rp 100 - Rp 110 per saham. ITSEC Asia menargetkan dapat menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 110.960.828.000,- (seratus sepuluh miliar sembilan ratus enam puluh juta delapan ratus dua puluh delapan ribu rupiah Rupiah) atau setara dengan 15,64% dari total modal ditempatkan.
ITSEC Asia saat ini telah mengantongi surat pre-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan masa penawaran awal bagi calon investor sejak tanggal 14 – 21 Juli 2023. Masyarakat selaku calon investor dapat menghubungi pihak penjamin emisi efek ITSEC Asia, yakni Mirae Asset Sekuritas untuk melakukan pemesanan saham ITSEC Asia dengan kode emiten CYBR.