Kawula Muda, suka beli produk made in China?
Kawula Muda, pasti tahu dong kalau barang yang berlabelkan "Made in China" harganya kebanyakan murah meriah. Enggak cuma itu, produk made ini China tersedia dalam beragam jenis dan tersebar di seluruh penjuru dunia.
Nah, yang menjadi pertanyaan di sini adalah kenapa barang-barang berlabel made in China harganya bisa lebih murah di banding produk dari negara lain, bahkan dari Indonesia?
Melansir dari sejumlah sumber, berikut adalah alasan kenapa barang buatan China alias made in China selalu lebih murah dari produk negara lain:
Melansir Industry Week, salah satu faktor yang memengaruhi murahnya produk made in China adalah harga bahan baku. Pabrikan di China biasa memesan bahan baku dalam jumlah banyak sehingga harganya bisa ditekan serendah mungkin. Ditambah lagi bahan baku juga biasanya didapatkan dari produsen di China juga.
Terkenal sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, China memiliki jumlah tenaga kerja yang berlimpah dan murah.
Selain itu, semua karyawan tergabung dalam ACFTU (All China Federation of Trade Unions) yang saat ini sudah ada 170 juta anggota. Organisasi ini dikendalikan oleh Partai Komunis yang memiliki posisi monopolis.
Meskipun tampak seperti sebuah serikat pekerja, tetapi ACFTU justru menimbulkan persaingan yang tidak sehat dalam dunia bisnis.
Tak hanya itu, hal ini juga membuat pekerja sering kehilangan hak-hak mereka akibat tekanan pihak perusahaan yang lebih diutamakan ACFTU.
China pun memberlakukan peraturan yang lebih sedikit ketimbang AS. Bahkan, Negeri Tirai Bambu ini tidak memberikan asuransi kompensasi pekerja yang terluka dalam pekerjaan.
Selain itu, banyak perusahaan yang menghapus biaya pengendalian dampak lingkungan dari anggaran mereka hanya untuk menghemat biaya. Hal ini tentu saja berdampak pada lingkungan sekitar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 750.000 orang meninggal dunia di negara ini akibat pencemaran lingkungan.
Faktor lain yang membuat produk dari China menjadi lebih murah adalah tarif pajak penambahan nilai atau Value Added Tax (VAT). Setiap perusahaan yang berhasil mengekspor barangnya keluar negeri akan mendapatkan kembali pajak tersebut.
Sebagai contoh saat Amerika mengimpor barang dari China, maka Amerika harus membayar VAT. Namun, Amerika tidak memiliki VAT untuk membebankan impor China. Pengembalian pajak ini biasanya dilakukan oleh pemerintah.
Dumping adalah strategi nasional China dimana produsen pengekspor produk dengan harga yang berada di bawah pasar dalam negeri atau biaya produksi. Metode ini sebenarnya sangat tidak sehat dan mendapat banyak protes dari beberapa negara pengimpor.
Dengan mengirim barang yang murah, maka produsen barang sejenis di negara impor tentu akan mengalami kerusakan akibat kalah bersaing dari barang murah China. Jika sudah begini, maka permintaan impor akan lebih banyak sehingga China mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan kerugian yang mereka tanggung sebelumnya.
Itulah 5 alasan mengapa produk made in China itu selalu lebih murah. Bagaimana menurut Kawula Muda?
Ada baiknya mulai mencintai produk dalam negeri ya, selain membantu para produsen kita, juga bisa semakin meningkatkan kesejahteraan bangsa.