Hai Kawula Muda, siapa nih yang punya kebiasaan ini?
Bagi sebagian orang, memotong rambut saat mengalami patah hati menjadi sebuah tradisi tersendiri. Mengganti gaya rambut, seakan dianggap dapat menghilangkan kesedihan dari asmara yang kandas di masa lalu dan menjadi awalan baru.
Kebiasaan ini umumnya dilakukan dengan memotong rambut menjadi lebih pendek, namun ada juga yang menerapkannya dengan colouring atau malah memasang hair extensions.
Ternyata ada alasan secara psikologis mengapa seseorang melakukan kebiasaan potong rambut setelah putus cinta.
Dikutip dari Mind Body Green, Rachel Wright, M.A., LMFT, psikoterapis yang fokus pada hubungan mengatakan jika tren ‘breakup hair’ ini sebagai bentuk upaya kita untuk tetap bisa mengontrol hal yang terjadi di dalam hidup.
“Ketika kita secara sederhana ingin mengontrol sesuatu, khususnya kala seluruh hidup terasa berjalan di luar kendali, rambut kita adalah hal yang memberikan otonomi penuh,” jelas Rachel Wright.
Dikatakan juga, transformasi gaya rambut bisa menjadi transisi awal, dari yang sebelumnya berpasangan, kini lebih mandiri setelah berpisah dari pasangan.
Selain itu, potong rambut adalah perubahan yang paling mudah dan murah yang bisa dilakukan sehabis putus cinta.
Beberapa perubahan lainnya seperti mengganti koleksi pakaian atau kendaraan yang kerap dipakai bersama mantan pasangan, butuh biaya yang lebih besar.
Potong rambut bisa menjadi tradisi sehat untuk menyembuhkan hati yang terluka setelah asmara yang gagal. Meski demikian, kita harus mempertanyakan motif sebenarnya dari keputusan untuk mengganti gaya rambut ini.
“Anda harus mempertanyakan apakah melakukan ini untuk orang lain,” ujar Wright.
Jika memang demikian, apakah kita memotong rambut untuk kepentingan diri sendiri atau hanya sekedar mengikuti tren. Jika jawabannya demi diri sendiri, maka ini bisa menjadi kebiasaan yang sehat, karena itu memang yang dia inginkan.
Namun, menjadi hal buruk apabila potongan rambut tersebut dimaksudkan untuk menarik perhatian atau memicu kekesalan mantan pasangan, misalnya karena mereka amat menyukai atau membenci gaya tersebut.
Hal ini menunjukkan, jika niat kita tidak datang dari hal yang sehat, sehingga sebaiknya jangan dilakukan. Lakukan cara lain yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan patah hati kita misalnya mencoba gaya make up yang berbeda, mengubah interior rumah atau berolahraga.