Lo termasuk gak, Kawula Muda?
Jatuh cinta identik dengan perasaan yang hangat dan berbunga-bunga. Rasa-rasanya, hari semakin baik apabila bertemu dan menjalani hari dengan si dia.
Akan tetapi, kerap kali, jatuh cinta malah membuat seseorang melakukan hal-hal bodoh. Jatuh cinta pun dapat membuat seseorang bebal alias sulit dinasihati oleh lingkungan sekitar walau mengetahui ada yang tidak beres dengan hubungannya.
Hal inilah yang menjadi akar pemakluman hubungan toksik alias toxic relationship. Tak jarang pula, terdapat cerita ketika seseorang rela tubuhnya menjadi samsak dalam hubungan abusive relationship.
Lantas, mengapa seseorang dapat bertindak bodoh saat jatuh cinta?
Penelitian dari University College London, Inggris, mencoba memindai otak individu yang tengah jatuh hati. Memanfaatkan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI), para ahli memetakan bagian mana saja yang aktif dan tidak aktif saat jatuh cinta.
Hasilnya, bagian korteks prefrontal rupanya diistirahatkan alias tidak aktif saat diberi gambar orang yang dicintai. Padahal, bagian otak tersebut bertanggung jawab untuk membuat keputusan dan menilai suatu hal. Akibatnya, seseorang akan sulit untuk memberi penilaian yang matang saat jatuh cinta.
Di sisi lain, bagian orang yang bertanggung jawab akan rasa takut dan emosi negatif juga tidak aktif saat jatuh cinta. Hal inilah yang menyebabkan seseorang dapat terus merasa senang saat bersama dia yang tengah dicintai.
Mengutip KlikDokter, studi juga menunjukkan kadar dopamine akan meninggi saat jatuh cinta. Tak heran, mereka yang tengah jatuh cinta akan dengan mudah mengalami ‘kecanduan’ dan ‘euforia’.
Hal jatuh cinta yang membuat bodoh tersebut rupanya pernah dirasakan Andien, salah satu selebriti tanah air. Lewat media sosialnya, ia menceritakan pengalamannya yang pernah menjadi korban kekerasan dalam hubungan romantik.
“Gue pernah ngalamin abusive relationship (nggak bisa dibilang KDRT karena belum menikah) with my boyfriend back then,” cuit Andien pada akun Twitter pribadinya @andienaisyah seperti dikutip Prambors pada Senin (17/10/2022).
Ia pun memilih untuk langsung memutuskan hubungan tersebut. Akan tetapi, sang mantan malah menangis dan mengatakan kepada Andien tidak dapat hidup tanpanya.
Luluh, Andien kembali memutuskan untuk kembali bersama sang kekasih. Namun, kekerasan tersebut kembali terjadi. “Setelah gue balikan, dia ngulangin hal yang sama,” tambah Andien.
“Begitu aja terus selama 9 bulan isinya ditonjok, dibeset, dicekik, dipukul pake hardcase gitar. Putus nyambung. Minta maaf & luluh," lanjutnya. Ia pun menyebut sadar ada yang tidak beres dalam hubungan tersebut karena nasihat dari ibunya.
"Yang bikin gue 'sadar' adalah nasehat dari nyokap. Beliau bilang: 'menurutmu, kamu bisa mengubah orang yang sudah 20 tahun lebih mengenyam kehidupannya sendiri? Dengan pola asuh yang udah terpatri di dia, semua kebiasaannya, semua masa lalunya. Bisa kamu ubah dlm bbrp bulan ini?" tambah Andien.
Sejak saat itulah, ia menjadi sadar bahwa perilaku abusive sang mantan sudah tidak dapat ditoleransi kembali. Sudah saatnya bagi Andien untuk menyelesaikan hubungan romantik tersebut.
AS, salah satu Kawula Muda juga menceritakan bagaimana ia bertindak ‘bodoh’ dalam hubungan romantik bersama pasangannya.
Berbeda agama, sedari awal AS sebenarnya telah menyadari bahwa hubungan tersebut tidak akan mudah. Namun, keteguhan sang pasangan untuk mencoba menjalin hubungan dengan AS membuat ia luluh.
“Udah nih berjalan pacaran, dan tiba-tiba dia nelpon gue. Itu tuh dua hari sebelum anniversary gue. Gue inget banget. Intinya dia bilang kalau lebih baik kita temenan aja deh. Terus dia intinya dari telponan dua jem itu dia gak kasih tau penyebabnya apa dan terus pas gue tau dari temen gue, dia bilang katanya gue gak sesuai ekspektasi dia,” tutur AS.
Melewati fase galau berat, ia mengakui sebenarnya masih menyimpan rasa kepada mantan tersebut. Karena itu, setelah ada temannya yang mengatakan bahwa ‘si dia’ masih ingin mencoba menjalin hubungan dengannya, AS memutuskan untuk menunggu.
Saat itu, alasan yang diberikan oleh pasangan AS adalah butuh waktu agar sama-sama dewasa terlebih dahulu.
“Jadi gue tungguin tuh enam bulan. Bla bla bla yeyeye. Suatu hari tiba-tiba temen kantor gue bilang gini ‘eh mantan lo kan mau tunangan’ yaudah enam bulan penantian gue sia-sia,” tambah AS.
AS mengaku merasa bodoh karena alih-alih mencoba move on sepenuhnya dan mencari sosok lain, ia malah menunggu mantan kekasihnya yang tidak ada kejelasan tersebut.
Mengutip majalah DAN, co-founder Klee.id sekaligus psikolog klinis Debora Basaria menegaskan apa yang seharusnya ada di dalam suatu hubungan. Ia mengatakan bahwa suatu hubungan perlu didasari akan kebahagiaan, bukan kekerasan.
Selain itu, perlu ada dukungan timbal balik yang datang dari dua arah dan rasa aman. Apabila Kawula Muda tidak mendapatkan hal-hal tersebut dari hubungan lo, bisa jadi hubungan tersebut adalah hubungan yang toksik. Karena itu, coba tenangkan diri lo, ambil waktu sejenak, dan renungkan kembali apakah hubungan lo pantas untuk dilanjutkan atau tidak.