Hai Kawula Muda, jadi penasaran enggak sih sama kota misterius Saranjana ini?
Kawula Muda, pernah dengar kota Saranjana? Bagi yang suka buka TikTok, sepertinya tidak asing ya dengan kota tersebut, karena sempat viral di aplikasi tersebut.
Nah tapi nih, kalau kalian penasaran di mana letak Saranjana dan mencarinya di Google maps atau pun peta-peta modern lainnya, pasti tidak akan menemukannya.
Namun demikian, masyarakat kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan percaya tentang keberadaan kota Saranjana ini.
Bahkan mereka semakin percaya setelah kejadian tahun 1980-an silam. Kala itu, pemerintah setempat dikagetkan oleh kedatangan sejumlah alat berat pesanan dari Jakarta yang ditujukan ke alamat kota Saranjana.
Padahal kota Saranjana tidak termasuk ke dalam administrasi Kabupaten Kotabaru. Dan kenyataannya kota Saranjana tidak pernah ada di pemetaan pulau Kalimantan. Nah lho?
Kota Saranjana bukan tidak pernah ada dalam peta. Pada 1845, seorang naturalis (orang yang mengadakan penyelidikan khusus mengenai binatang dan tumbuhan) keturunan Jerman bernama Solomon Muller, mencantumkan Kota Saranjana di dalam peta buatannya.
Petanya berjudul Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo, yang artinya peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo.
Peta tersebut diterbitkan secara resmi oleh Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen dalam lembaga yang disebut Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel (Lembaga Penerbitan Peta Nusantara).
Dalam petanya tersebut, Muller menuliskan sebuah wilayah bernama Tandjong Sarandjana yang dituliskan dengan T. Sarandjana. Lebih tepatnya Saranjana diperlihatkan berada di sebelah selatan Pulau Laut.
Bukti lain dari keberadaan kota Saranjana juga terdapat dalam kamus Belanda yang berjudul Aardrijkskundig en Statistisch Woordenboek van Nederlandsch Indie: Bewerkt Naar de Jongste en Beste Berigten karya Pieter Johannes Veth.
Kamus tersebut diterbitkan resmi di Amsterdam oleh Lembaga Penerbitan di Amsterdam bernama P.N. van Kampen pada 1869.
Dalam kamus tersebut, Veth menuliskan begini, ‘’Sarandjana kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeleoe Laut, welk eiland aan Borneo s Zuid-Oost punt is gelegen.’’ Yang artinya, ‘’Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut (Pulau Laut) yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan.''
Banyak warga Kalimantan yang memercayai bahwa Saranjana merupakan kota dengan peradaban yang begitu maju.
Nelayan di sekitar pun mengaku bahwa sering melihat adanya aktivitas mercusuar dari seberang Pulau Laut yang dipercayai berasal dari Kota Saranjana.
Pengakuan warga sekitar juga pernah melihat adanya gedung pencakar langit yang terlihat dari kejauhan ke arah Pulau Laut tersebut.
Bagi warga di Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat Kotabaru, sudah paham akan kepercayaan tentang kota Saranjana ini.
Bahkan, mereka pun sering mengungkap adanya larangan berbagai kegiatan atau pakaian yang digunakan selama berada di sana. Tak sedikit warga Kotabaru yang "memaksa" berkunjung ke sana dan tidak kembali.
Tidak hanya warga lokal, beberapa artis ternyata pernah mengalami peristiwa yang tidak masuk akal di kota Saranjana.
Ari Lasso, Ada Band, dan Ifan Seventeen pernah mengungkap bahwa mereka pernah manggung di kota ini dan mendapati penontonnya tiba tiba lenyap seketika dan hanya bersisa setengah dari penonton yang ia lihat dari panggung setelah menyelesaikan lagu terakhirnya di acara tersebut.
Pengakuan lain juga diungkap oleh Tantri "Kotak". Istri dari Arda Naff ini mengaku bahwa dirinya sempat mengalami peristiwa aneh saat selesai manggung di sana.
"Biasanya selesai manggung masih rame ya orangnya, ini ketika aku masuk mobil tiba-tiba suasana benar benar sepi." ujar ibu 2 anak ini.
Meskipun semua yang berkaitan dengan kota Saranjana masih sebatas mitos yang berkembang dari mulut ke mulut dan belum bisa dibuktikan secara ilmiah, akan tetapi kemisteriusan kota ini mengingatkan kita pada Atlantis yang sampai saat ini juga masih diperdebatkan antara ada dan tiada.
Bagaimana menurut Kawula Muda, lebih percaya kota Saranjana itu ada atau tidak?