Kelompok ini juga punya panggilan kata ganti ketiga atau jamak yang berbeda.
Kasus mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) sedang disorot usai ia mengaku dirinya sebagai gender netral atau gender non-binary.
Akan tetapi, pernyataan lelaki yang bernama Muhammad Nabil Arif Adhitya itu mendapatkan respons dari Wakil Rektor III Fakultas Hukum Unhas.
Adanya peristiwa ini warganet bertanya sebenarnya apa sih gender netral atau disebut dengan istilah non-binary?
Non-binary adalah istilah identitas gender yang tidak merujuk secara spesifik pada salah satu gender seperti perempuan maupun laki-laki, melansir dari Hello Sehat, Senin (22/08/2022).
Identitas ini tergantung dari bagaimana seseorang memandang dirinya, bukan berdasarkan kondisi biologis sejak lahir yang ditentukan dari jenis kelamin.
Orang-orang non biner menganggap dirinya punya lebih dari satu atau tidak sama sekali dari salah satu identitas gender, walaupun mereka memiliki satu jenis kelamin.
Panggilan atau sebutan kata ganti ketiga atau jamak untuk mereka juga beda, nih Kawula Muda. Identitas seorang non-binary adalah 'mereka' bukan 'dia'. Hal ini karena 'dia' adalah kata ganti yang merujuk pada satu identitas gender saja, khusus untuk pria atau wanita.
Melansir dari Kompas, sejumlah riset menyebut non-binary bermula dari gagasan identitas gender adalah tentang spektrumnya, bukan oposisi biner.
Tentu beda ya, Kawula Muda. Melansir dari Nottingham Center Gender Dysphoria, identitas gender enggak sama dengan jenis kelamin yang ditentukan dari kondisi biologis.
Gender adalah istilah yang terbentuk dari budaya dan lingkungan sosial. Kelompok non binary tidak menggambarkan diri mereka secara khusus berdasarkan jenis kelamin pria ataupun wanita.
Sedangkan transgender adalah orang-orang yang mengakui jenis kelamin diri mereka berlawanan dengan pada saat mereka lahir.
Ada banyak orang yang tidak mengidentifikasi sebagai pria atau wanita, sementara itu, beberapa orang mengidentifikasi sebagai keduanya, yang disebut non-binary.