Yu jangan sering-sering telat, Kawula Muda :)
Kawula Muda, lo sering terlambat? Mungkin kebiasaan tersebut berkaitan dengan salah satu area di dalam otak ataupun lingkungan lo, loh!
Salah satu faktor kebiasaan terlambat terkait dengan mekanisme di dalam bagian otak yang disebut hippocampus. Nah, hal ini memengaruhi persepsi lo akan waktu, manajemen waktu, hingga kepribadian.
“Seperti ada mekanisme di dalam otak yang menyebabkan beberapa orang terlambat untuk rapat karen merek meremehkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuan,” tutur Profesor Neurosains Kognitif di Universitas College London, Hugo Spiers, seperti dikutip dari Live Science.
Dalam jurnal Nature Reviews Neuroscience, ternyata neuron di hippocampus dapat bertindak sebagai ‘sel waktu’. Bagian tersebut pun berkontribusi terhadap persepsi dan ingatan kita akan suatu peristiwa dan dapat memicu seseorang terus menerus meremehkan waktu.
Misalnya ketika seseorang sudah terbiasa akan rapat yang dimulai terlambat, maka ingatan yang terbentuk akan membiasakan orang tersebut untuk turut terlambat juga.
Di sisi lain, terdapat pula penelitian dari jurnal Memory & Cognition. Jurnal tersebut menunjukkan bahwa kita membuat perkiraan waktu berdasarkan ingatan seberapa lama kita mengerjakan tugas serupa sebelumnya. Akan tetapi, ingatan tersebut cenderung tidak akurat, Kawula Muda!
“Jika kita memiliki banyak pengalaman dalam melakukan suatu tugas, kita cenderung meremehkan berapa lama waktu yang dibutuhkan,” tutur Emily Waldum, asisten profesor di Universitas Campbell sekaligus penulis utama laporan tersebut.
Faktor lainnya yang berkaitan adalah terkait kerumunan maupun kepribadian. Persoalan kerumunan tersebut dibahas dalam jurnal Virtual Reality, yang menemukan seseorang merasa 10 persen waktu lebih lama di kereta bawah tanah ketika berada di dalam kondisi ramai daripada kosong.
Sementara itu, terkait kepribadian, ada pula seseorang yang mudah melupakan tugas yang telah direncanakan. Kemudian, masalah kepribadian lainnya adalah mereka yang suka menunda-nunda pekerjaan atau procrastination.
Hal-hal itulah yang merupakan penyebab seseorang kerap menjadi terlambat, baik dalam hal mendatangi suatu kegiatan maupun menyelesaikan tugas.