Lo ngerasain juga ga sih, Kawula Muda?
Malam pergantian tahun dirasa sudah lewat lama, tetapi kalender bahkan masih menunjukan pertengahan bulan Januari.
Beberapa orang banyak yang mengeluhkan betapa bulan Januari terasa begitu lama dan lambat.
Padahal, seperti bulan-bulan yang lain, jumlah hari di bulan Januari tidak berbeda.
Lantas mengapa bulan Januari terasa begitu lama?
Menurut William Skylark, peneliti di Universitas Cambridge yang meneliti topik ini mengungkapkan bahwa perasaan tentang lamanya bulan Januari itu tergantung dengan persepsi masing-masing orang.
Bagi kebanyakan orang, mungkin bulan Januari terasa begitu lama karena ini merupakan bulan yang paling sibuk dalam setahun.
Sementara itu, Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di University College London (UCL) yang mempelajari persepsi waktu menjelaskan alasan banyak orang merasa bulan Januari terasa begitu lama.
Menurut Zhenguang, salah satu alasannya berasal dari kembali ke rutinitas setelah libur Natal.
"Ada kemungkinan bahwa memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal menyebabkan banyak kebosanan (dibandingkan dengan kesenangan selama liburan Natal), yang pada gilirannya menyebabkan kebosanan. kesan bahwa waktu melambat di bulan Januari," ungkapnya dalam The New Statesman dikutip dari Detik.com Selasa (16/1/2024).
Hal tersebut bekerja seperti hipotesis jam dopamin. Ketika tingkat dopamin tinggi, neurotransmitter di otak dapat mempercepat jam internal sehingga membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Meski hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Itulah alasan mengapa bulan Januari terasa lebih lama dibanding bulan yang lain, Kawula Muda.