Bisa nemenin aktivitas sehari-hari, sih yaa..
Kemajuan teknologi yang semakin pesat, kemudahan setiap orang untuk mengakses media sosial, bisa dimanfaatkan siapa saja untuk mencari uang. Salah satu contohnya adalah jasa sewa pacar, nih.
Jasa tersebut kini sedang marak ramai dilakoni. Mulanya, fenomena ini sering muncul di Jepang dan Korea Selatan, lalu berkembang di Indonesia di beberapa kota-kota besar seperti Jabodetabek dan Bandung. Bahkan ada pula di luar pulau Jawa, loh Kawula Muda.
Biasanya, jasa sewa pacar ditemukan di Twitter maupun Instagram. Mereka menawarkan beberapa jasa seperti, menemani mengobrol, curhat tentang kehidupan, nonton virtual bersama, teleponan, atau saling mengingatkan satu sama lain seperti layaknya sepasang kekasih.
Membuka jasa sewa pacar bisa dilakukan oleh siapa saja. Nah, ada juga nih jasa sewa pacar untuk pelanggan yang suka dengan idol K-pop. Di sini, penyewa jasa bisa berpenampilan seperti idol dengan memasang foto profil sang idol.
Intip kisah tim Prambors coba-coba jasa sewa pacar versi orang biasa dan versi idol K-pop, yuk!
Tim Prambors pun telah mencoba jasa sewa pacar virtual dengan "idol K-pop", nih. Tim mencoba untuk menggunakan penyewa sebagai idol dari grup SEVENTEEN, Kim Mingyu. Pada jasa ini, tim tidak bertemu secara langsung dengan 'Mingyu', ya Kawula Muda.
Jasa ini banderol dengan harga yang berbeda-beda, dari harga Rp 6.000 sampai Rp 500.000. Harga tersebut tergantung dengan waktu yang pelanggan minta untuk menggunakan jasa sewa pacar.
Enggak hanya itu, ada pula yang menambahkan harga tambahan untuk pelayanan lain jika pelanggan ingin. Misalnya menonton film, belajar bersama, saling mengirim voice note, bermain game. Kalau ini, harga dimulai dari Rp 2.000 sampai Rp 12.000.
Pada jasa idol K-pop ini, mereka memberikan formulir untuk mengisi biodata tentang pelanggan, seperti pilihan ingin berkomunikasi lewat Twitter, Line, Kakaotalk, Twitter, atau Telegram. Personalitas penyewa juga bisa memilih posisi sebagai pacar yang dominan, switch atau submisif. Selain itu, ada pula pilihan love language pasangan yang lo bisa pilih sesuai dengan kebutuhan lo.
Kemudian ada formulir tentang talent penyedia jasa sewa pacar. Penyewa akan mengisikan data keterangan penggunaan jasa sebagai pacar, teman, kakak, atau seorang Ayah. Ada pula keterangan hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, dan tipe lelaki yang ideal bagi penyewa seperti apa.
Terakhir, pelanggan isi tentang bagian tentang penyewa jasa dan pelanggan. Mulai dari jam berapa harus di chat, tanggal mulai dan berakhir menggunakan jasa, layanan seperti apa yang dibutuhkan (tambahan bayar), dan layanan gratis di paket yang dipilih.
Tim Prambors mencoba memilih paket bernama Wine seharga Rp 105.000, di mana kami berhubungan selama satu minggu lebih. "Morning. Ada kegiatan apa kamu hari ini, sayang?" Itulah chat di hari pertama yang ia kirimkan.
Enggak ada basa-basi, kami pun langsung mengobrol seperti orang yang sedang berpacaran. Walaupun masih kaku di hari pertama, kami mulai terbiasa dengan cerita keseharian yang dijalani. Dia juga selalu memberikan love language word of affirmation hampir setiap hari.
Kami saling mengabari kegiatan yang dilakukan, dibalut dengan panggilan "sayang". Walaupun ia membalas chat tidak cepat karena alasan memiliki pekerjaan sebagai prioritas utama yang harus dilakukan, ia selalu mendengarkan cerita kami dan merespons dengan hangat.
Akibatnya dari keterlambatan membalas pesan ini, banyak topik yang sudah basi dan kembali mencari topik baru yang bisa dibahas lainnya. Ini tentu menguras tenaga karena harus memikirkan topik bahasan lain dan talent kurang responsif.
Memiliki pacar virtual dengan visual Idol K-pop juga kurang terasa memacari seorang idol walau segala unggahan dan foto profilnya menggunakan wajah Kim Mingyu. Untuk harga Rp 100 ribuan, jasa sewa pacar idol K-Pop virtual rasanya terlalu mahal karena sang 'pacar idaman' rupanya bukan most wanted boy yang didambakan.
Berbeda dengan pacar virtual visual idol K-Pop, tim Prambors juga mencoba menyewa jasa pacar virtual selama tiga hari dengan sosok orang biasa.
Dengar harga yang sama, kencan dengan jasa pacar virtual kali ini lebih berwarna.
Meski hanya berjangka tiga hari, talent pacar virtual yang berinisial AZ lebih responsif, perhatian, banyak topik easy going. Secara keseluruhan, berpacaran dengan AZ seperti nyata, hanya saja menjalani hubungan jarak jauh atau LDR yang hanya bisa berkabar lewat aplikasi chatting dan saling izin setiap kali mau melakukan sesuatu dengan orang lain.
Padahal, pada saat pemilihan talent, agensi penyewaan jasa pacar virtual dan sleep call ini tidak menyediakan form keterangan kriteria spesial seperti yang diajukan penyedia jasa sebelumnya.
Pemilihan talent hanya berdasarkan suara yang sudah direkam dan dijadikan seperti 'e-catalogue' para talent melalui Instagram agensi.
Agensi yang juga menyediakan jasa khusus sleep call ini hanya menanyakan nama panggilan yang diinginkan penyewa dan kriteria pacar yang dipilih dengan opsi antar lain: bawel, pendiam, dan dingin.
Agensi juga menyediakan term & conditions (T&C) yang harus dipatuhi baik pengguna jasa dan talent yang dipilih. Mereka menekankan aturan tentang arah pembicaraan dewasa (18+). Pihaknya akan memberhentikan durasi pacar virtual jika terdapat kalimat berlebihan seperti kata kasar dan hal-hal berbau pornografi.
Seperti yang kita semua ketahui, Kawula Muda, pacar virtual ini bersifat sementara. Namun pada akhirnya, agensi penyedia jasa pacar virtual ini tidak melarang para talent mereka jika ingin menjalin hubungan lebih dengan para penyewa jasa.
Tertuang dalam T&C, segala jenis pertukaran informasi dan obrolan tentang kehidupan pribadi menjadi tanggung jawab masing-masing. Begitu juga jika terjadi jenis hubungan di luar durasi yang tak lagi jadi tanggung jawab pihak agensi penyedia jasa pacar virtual.
Kawula Muda, lo tertarik coba juga?