Kawula Muda, yang bertanya-tanya apa itu pluviophile, harus baca artikel ini sampai habis.
Menapaki pengujung September 2020, hujan pun mulai sering membasahi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Padahal, menurut data yang dihimpun oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), periode September–Oktober 2020 masih termasuk dalam masa peralihan atau pancaroba.
Si pluviophile pasti kini sedang berbahagia menyambut musim hujan. Apakah itu pluviophile?
Pluviophile berasal dari kata pluvial dalam bahasa latin yang berarti hujan dan kata phile yang dapat diartikan cinta. Jika digabung menjadi satu kata, pluviophile didefinisikan sebagai seseorang yang mencintai hujan.
Seperti namanya, pluviophile berbeda dari kebanyakan orang.
Jika biasanya saat mendung dan turun hujan orang merasa kerepotan karena kehujanan di tengah jalan, atau jadi banyak aktivitas yang tertunda karena derasnya hujan, pluviophile justru merasa sangat bahagia dan tanpa segan membasahi badannya dengan air hujan.
Lantas, apa saja sih gejala yang menunjukkan bahwa kamu seorang pluviophile? Berikut 10 gejalanya.
1. Sangat senang ketika langit mulai gelap atau mendung
2. Bukannya takut, pluviophile justru antusias menyambut bunyi petir yang menggelegar
3. Merasa damai ketika rintikan hujan mulai turun
4. Menikmati petrikor, aroma alami yang dihasilkan saat hujan jatuh ke tanah.
5. Ketika berada di luar ruangan, kamu sibuk bermain dengan gemericik tanpa memedulikan pakaianmu yang akan basah!
6. Ketika di dalam ruangan, kamu tidak akan melepaskan pandangan ke arah hujan dari jendela
7. Suara gaduh yang dihasilkan air hujan terdengar merdu di telingamu
8. Hujan adalah waktu yang tepat untuk mengenang hal-hal bahagia bersama orang terkasih
9. Tidak pernah merasa hujan sebagai hambatan
10. Semakin deras hujan, semakin bahagia
Adakah 10 tanda di atas yang cocok dengan apa yang kamu rasakan saat hujan turun? Jika iya, maka kamu adalah pluviophile atau sosok yang mencintai hadirnya hujan.