Lo tim diaduk atau nggak diaduk, Kawula Muda?
Bagi beberapa orang, bubur bisa saja menjadi makanan favorit. Teksturnya yang lembut dan pilihan toping yang gurih menjadi keunggulan makanan ini.
Akan tetapi, muncul perdebatan mengenai cara memakan bubur di berbagai pembicaraan. Ada yang lebih memilih memakan bubur dengan cara diaduk agar memiliki rasa yang tercampur. Namun, ada pula yang tidak mengaduk bubur agar dapat menikmati cita rasa khas dari setiap unsur bubur.
Pembicaraan yang awalnya tidak begitu serius tersebut, kini menjadi serius sejak adanya topik penelitian mengenai cara makan bubur, diaduk atau tidak diaduk.
Diterbitkan oleh Indonesian Fun Science Journal, sebuah penelitian dilakukan untuk mencari hubungan tipe makan bubur dengan tingkat emosional seseorang. Penelitian tersebut pun dilakukan kepada para anggota Osis SMAI AL Azhar 8 Summarecon Bekasi.
Ajang riset lucu-lucuan tersebut pun menunjukkan adanya perbedaan, yang sebenarnya tidak terlalu signifikan, terkait tingkat emosional seseorang.
Dilakukan kepada 60 siswa, diketahui tipe makan bubur diaduk memiliki kecerdasan emosional sebesar 40,8 persen. Di sisi lain, tipe yang makan bubur dengan tidak diaduk memiliki tingkat kecerdasan emosional sebesar 42,5 persen. Kedua hasil pun masuk ke dalam interval kategori rendah.
Sementara itu, kecerdasan emosional alias EQ dapat dipahami sebagai kemampuan mengolah dan mengevaluasi emosi. Walau beberapa penelitian menyebut jenis kecerdasan ini merupakan faktor genetik, ada pula yang menyebut EQ juga dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari. Salah satunya yakni cara makan bubur.
Lo tim makan bubur versi apa Kawula Muda?