Hai Kawula Muda, selamat mudik sehat dan nyaman!
Bagi yang memiliki faktor risiko dan penderita mabuk perjalanan, aktivitas mudik yang menyenangkan justru menjadi sebuah ‘mimpi buruk’. Itu karena dirinya harus menghadapi berbagai gejala tak nyaman karena mabuk kendaraan, seperti mual, pusing, sakit kepala, bahkan diare dan muntah.
Lantas, bagaimana menyikapi kondisi mabuk perjalanan ini dan bagaimana mendiagonisnya?
Mabuk perjalanan biasanya akan hilang dan sembuh dengan sendirinya setelah perjalanan selesai dan tidak memerlukan diagnosis profesional.
Namun menurut WebMD, jika seseorang masih merasa gejala mabuk perjalanan seperti pusing, sakit kepala, bahkan mengalami nyeri dada, sulit mendengar, dan terus menerus muntah, sebaiknya segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Merangkum dari Helthline dan WebMD, terdapat berbagai cara untuk mengatasi kondisi mabuk perjalanan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Obat tradisional
Obat resep dokter
Mabuk perjalanan bukanlah merupakan kondisi serius dan cukup ditangani dengan obat anti mabuk yang disarankan diminum satu hingga dua jam sebelum perjalanan. Konsumsi obat ini bisa dilakukan sebelum atau setelah gejala muncul.
Obat anti mabuk yang biasanya diresepkan dokter adalah domperidone, metoclopramide, atau ondansetron.
Namun, perlu diingat bahwa sebagian obat memiliki efek samping yang menyebabkan rasa kantuk. Sehingga, hindari mengonsumsi obat saat harus mengemudikan kendaraan.
Pada umumnya, kebanyakan orang menyadari fakta bahwa dirinya rentan untuk mengalami mabuk perjalanan.
Karena itulah, melansir Healthline, berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi mabuk perjalanan.
Selain itu, Spesialis THT, dr Muslim Kasim, M.Sc Sp.THT-KL memberi sejumlah tips agar kita terhindar dari mabuk perjalanan.
Selamat mudik dan bertemu dengan orang-orang tercinta!