Di sini, pembicara mengenalkan prinsip dasar teknologi dalam di perusahaan.
Marketeers Tech For Business yang merupakan event tahunan, hadir kembali di tahun ini, Kawula Muda. Kali ini, mereka menghadirkan para pemain industri dan perusahaan teknologi dalam seputar transformasi digital.
Perusahaan teknologi maupun non-teknologi berbagi cerita tentang implementasi teknologi yang mendorong perubahan dalam organisasi mereka, dengan diskusi lewat pandangan pelaku bisnis dari perspektif teknologi informasi.
“Saat ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan transformasi digital. Setelah lebih dari dua tahun diterpa pandemi, kita diajari bahwa transformasi digital merupakan sebuah keharusan. Apakah itu menguntungkan atau tidak, yang jelas melakukan transformasi digital lebih baik bagi perusahaan ketimbang tidak melakukan sama sekali,” ujar CEO Marketeers dalam pembukaan Marketeers Tech for Business, yang bertajuk Digital Transformation: Now or Never di Starium, di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Selasa, 22 November 2022.
Tahun ini, Tech for Business (TFB) mengusung tiga tema turunan, yakni digital mindset, digital marketing, dan digital CX. Ketiganya menjadi modal utama sebuah perusahaan atau organisasi melakukan transformasi digital.
Sebelum melakukan transformasi digital, misalnya, perusahaan perlu melakukan transformasi pola pikir. Pola pikirnya harus digital lebih dulu dengan membangun kultur kerja yang gesit (agile), terukur, dan berdampak.
Selain itu, terkait digital marketing, perusahaan perlu menyadari bahwa prinsip-prinsip dasar marketing konvensional tetap dipegang. Digital marketing tidak meninggalkan prinsip-prinsip marketing konvensional, tetapi mengintegrasikan antara online dan offline, human dan technology.
“Bicara soal digital marketing, erat hubungannya dengan banyak data. Sementara big data itu ibarat inventori yang kalau disimpan saja di gudang menjadi tidak ada gunanya. Di sisi lain, Anda tidak perlu memiliki banyak server juga. Fokus lah ke dalam membuat personalized experience yang di era ini menjadi kian penting,” ungkap Megawaty Khie, Country Director Google Cloud Indonesia di panggung Tech for Business.
Dalam kesempatan ini, Iwan Setiawan memperkenalkan tahapan digitalisasi dari tahap dasar seperti diusung dalam Marketing 4.0, seperti human-centric marketing, content marketing, engagement marketing, dan omnichannel marketing, ke tahap digitalisasi yang lebih maju yang terangkum dalam konsep Marketing 5.0: Technology for Humanity.
Marketing 5.0 terdiri dari lima elemen, yakni data driven marketing, predictive marketing, contextual marketing, augmented marketing, dan agile marketing.
"Tiga elemen pertama tersebut kami golongkan ke dalam sebutan aplikasi dan dua elemen terakhir kami sebut dengan disiplin. Dua disiplin ini menjadi fondasi untuk menjalankan aplikasi di atasnya," terang Iwan.
Terdapat 22 pembicara yang terbagi ke dalam panggung Plenary saat opening session, dan tiga breakout room. Mereka adalah Megawaty Khie, Country Director Google Cloud Indonesia; Alfred Surya, Partner Manager MessageBird; Rudi Hidayat, Founder & CEO V2 Indonesia; Adji Watono, Chairman Dentsu Indonesia; Cindy Gozali, Managing Director The Golden Space; Elvira Jakub, Head of Industry Google Indonesia; Roy Nugroho, Director of Grab for Business Grab Indonesia; dan Primarini, SVP Shared Services PT Pertamina (Persero); Wasudewan, CEO 99 Group Indonesia.
Hadir pula Jockie Heruseon, VP Business Development & Innovation Telkomsel; Mahesh Agarwal, Co-Founder & Managing Director Neurosensum; Daniel Hartono, CTO V2 Indonesia; Jimmy Yogaswara, CEO & Founder SOCA AI; Vivek Thomas, Managing Director PT Aisensum Bigdata Analytics; Setiaji.
Lalu ada Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI; Shieny Aprilia, CEO Agate; Andreas, Chief Creative Officer dentsu Indonesia; Ignatius Untung, Behavioral Marketing Practitioner; Gupta Sitorus, Chief Sales & Marketing Officer WIR Group; Alvin Julian. Solution Engineer MessageBird; dan Irene Santoso, Head of Consumer Business Customer Value Management Bank Jago.
Selain berisi belasan program seminar, TFB juga menghadirkan pengalaman mencoba berbagai teknologi yang dibawa oleh para partner, Kawula Muda. XR Studio dan Proto Hologram dari V2 Indonesia, dan Live Avatar besutan SOCA AI yang dapat dinikmati oleh para peserta acara dan pengunjung CGV Grand Indonesia.
Marketeers Tech for Business ini sukses digelar berkat dukungan para partner, seperti Google Indonesia, V2 Indonesia, MessageBird, dan para sponsor, seperti Pertamina, My Pertamina, Dwi Sapta, dentsu Indonesia, Aisensum, Telkomsel, Infobip, dan para partner lainnya.
“Saya cukup wondering, sampai dengan akhir acara, 90% dari para peserta masih bertahan di CGV Indonesia. Melihat antusiasme ini, kami akan menggelar kembali Marketeers Tech for Business tahun depan. Sampai jumpa,” tutup Iwan.