Hai Kawula Muda, gak hanya mematikan, mandau juga penuh mistis.
Salah satu kebudayaan masyarakat Suku Dayak yang dikenal luas yakni mandau. Mandau merupakan senjata tradisional yang bentuknya seperti parang.
Mandau terdiri atas dua bagian, yaitu bilah dan sarungnya. Bilah mandau terbuat dari besi yang ditempa atau baja bermata tunggal yang berat dan di bagian ujungnya diukir. Umumnya mandau memiliki panjang sekitar 66,5 cm dan lebarnya 3,5 cm.
Pada bagian gagang terbuat dari kayu dan tanduk. Pada bagian kayu dilapisi dengan jalinan manik-manik berwarna hitam, putih, oranye, hijau, dan kuning. Sementara pada bagian tanduk, selain diukir, dihiasi pula dengan bulu binatang berwarna merah, putih, dan hitam.
Untuk sarung mandau, biasanya terbuat dari kayu dan diberi tali penggantung yang terbuat dari anyaman kulit rotan.
Bagi orang Dayak, mandau yang paling suci dan kuat adalah yang dibuat oleh Panglima Sempung dan Panglima Bungai. Keduanya dianggap sebagai dua master terampil tertinggi dalam pembuatan mandau.
Di Kalimantan, mandau adalah salah satu senjata tradisional yang sangat sakral. Bahkan mereka yang berkesempatan untuk melihat wujud mandau, akan akan terkesan dengan seni tempa yang berlimpah dalam senjata tajam itu.
Selain itu, sarung yang digunakan sebagai pembungkus mandau dibuat dengan desain yang atraktif, bernilai seni tinggi berdasarkan rasa dan karsa penciptanya. Ini adalah harta karun nasional.
Sebagai senjata, mandau juga diyakini oleh masyarakat Dayak memiliki kekuatan gaib. Konon, bila terjadi kondisi tertentu, mandau ini bisa terbang untuk memenggal kepala musuh.
Tokoh adat Dayak Bahau, G. Simon Devung menjelaskan, mandau terbang memiliki kesaktian yang luar biasa. Ilmu mandau terbang ini dahulu digunakan para leluhur saat berperang untuk membantai para musuhnya.
Simon menjelaskan, setiap bagian suku Dayak memiliki orang yang bisa menggunakan ilmu mandau terbang. Ilmu ini diwariskan secara turun temurun.
"Setiap kelompok anak dari suku Dayak pasti ada yang bisa, tapi tidak semua orang, hanya orang tertentu yang punya kemampuan seperti itu," kata Simon dikutip dari detikcom, Sabtu (8/10/2022).
Simon menjelaskan ilmu yang disebut Mandau Terbang ini sejatinya bukan berarti senjata mandau yang terbang. Melainkan si pengguna Mandau yang tidak terlihat.
"Mandau terbang itu memang ada fisiknya, tapi orang yang memegang mandau tidak terlihat musuh," jelasnya.
Lebih lanjut Simon menjelaskan bahwa ada dua jenis ilmu Mandau Terbang. Keduanya memiliki tingkatan kekuatan yang berbeda.
Yang pertama adalah ilmu yang berasal dari kekuatan manusia. Orang yang memiliki ilmu mandau terbang bisa seolah menghilang, sehingga mandaunya terlihat terbang.
Sementara jenis ilmu yang kedua berada di tingkatan lebih tinggi, yakni mandau tersebut digunakan oleh bangsa Jin atau mahluk tak kasat mata. Jin tersebut merupakan sahabat dari manusia pemilik mandau.
Untuk memperoleh ilmu Mandau Terbang menggunakan bantuan dari bangsa Jin, harus dilakukan ritual bertapa. Tetapi ilmu ini juga bisa diturunkan langsung oleh leluhur.
Akan tetapi, Mandau Terbang hanya bisa digunakan oleh Suku Dayak saat terdesak dan tidak bisa digunakan untuk pamer, itu karena mandau merupakan simbol persaudaraan, simbol ksatria, penjaga, tanggung jawab, dan kedewasaan.
Kesakralan mandau bagi Suku Dayak tak ubahnya dengan senjata-senjata tradisional dari daerah lain, seperti Suku Jawa dengan keris dan Aceh dengan rencong.