Selamat Hari Kenaikan Yesus, Kawula Muda! Yuk, ke Gereja!
Pada Kamis (18/05/2023) ini, umat kristiani merayakan Kenaikan Yesus Kristus. Hal ini pun dimaknai sebagai langkah Yesus untuk menyiapkan tempat tinggal bagi manusia di Surga.
Dalam Alkitab, Yesus telah bangkit dari kayu salib pada hari ketiga. Namun, ia baru kembali ke Bapa di Surga pada hari ke-40. Hal ini pun disebutkan dalam Alkitab, tepatnya pada Yohanes 14 ayat 2-3.
“(2) Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
Pada hari kebangkitan Yesus ke Surga, diceritakan dalam Injil Lukas bahwa ia mengajak murid-muridnya ke kota dekat Betania. Kemudian, ia memberkati mereka dan berpisah. Yesus pun naik ke Surga.
Dalam laman resmi Berita Bethel, disebutkan terdapat tiga makna dari kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Selain menyiapkan tempat bagi manusia di Surga, kenaikan tersebut juga bermakna persiapan Roh Kudus untuk datang ke dunia.
Hal ini dilakukan agar para orang percaya tidak semata bergantung kepada diri Yesus, tetapi pada kuasa Roh Kudus yang ada di dalam diri Yesus. Roh Kudus pun membantu manusia agar terbebas dari dosa dan mendekatkan diri pada kebenaran.
Selain itu, Yesus naik ke Surga juga dipercaya membuat ibadah manusia kepada Tuhan semakin bermakna. Jika Yesus Kristus tidak naik ke surga, ibadah kepada-Nya menjadi terbatas oleh waktu, tempat dan suasana. Karena adanya kuasa Roh Kudus yang ada di dalam diri Yesus, maka suasana ibadah tak lagi terikat pada waktu, tempat dan sosok yang memimpin ibadah.
Di sisi lain, Fransiskus Emanuel de Santo, Sekretaris Eksekutif Komkat KWI, Jakarta, dalam renungannya menyebut kembalinya Yesus pada Bapa merupakan perintah untuk memberitakan Injil. Yesus dimaknai mengutus kita untuk melanjutkan karyanya demi membangun Kerajaan Allah.
“Yesus membutuhkan tangan-tangan kita, kaki kita, suara kita, pikiran kita, hati dan hidup kita untuk melanjutkan karya-Nya supaya dapat membangun Kerajaan Allah di dunia ini, agar kita semakin sejahtera, semakin adil, semakin damai, semakin manusiawi. Kita adalah duta-duta kasih-Nya,” tulis Fransiskus pada laman resmi Komkat KWI.