Selamat ulang tahun, Kawula Muda :)
Ulang tahun rasa-rasanya akrab dengan kegembiraan dan perayaan besar. Dirayakan setahun sekali, tak jarang seseorang mengadakan perayaan besar seperti pesta ulang tahun ataupun perayaan sederhana seperti makan-makan sekeluarga.
Momen ulang tahun kerap dielu-elukan sebagai sesuatu yang spesial. Namun, untuk beberapa individu, ulang tahun mungkin memiliki makna yang berbeda.
Bagi beberapa orang, ulang tahun justru diwarnai oleh rasa resah, khawatir, ataupun sedih. Tak jarang juga, muncul pertanyaan seperti mengapa harus ada ulang tahun? Mengapa bertambahnya satu umur manusia harus dirayakan seheboh itu?
Rasa tidak nyaman pun muncul. Tak jarang, ada pula yang ingin melompati hari supaya tidak perlu melewati apa yang disebut dengan hari bertambahnya umur tersebut.
Pernah mengalami hal tersebut Kawula Muda? Alih-alih bersemangat, lo malah merasa gak nyaman dengan hari ulang tahun tersebut? Kalau iya, bisa jadi lo mengalami birthday blues, Kawula Muda!
Mengutip utas yang diunggah psikolog klinis, Olphi Disya Arinda, berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan rasa birthday blues tersebut.
Dewasa ini, sering terdengar kalimat "Umur 20 harus sudah punya tabungan 100 juta", "Umur 25 harus sudah menikah", "Umur 30 harus sudah punya rumah dan minimal satu mobil".
Itulah hal yang disebut dengan ekspektasi. Sebagai manusia, ekspektasi akan hal yang harus dikejar sebelum umur ‘segini’ tersebut tentu terasa memberatkan.
“Bagi sebagian orang, menua itu gak mudah untuk dijalani. Ada banyak penyesuaian yg mungkin perlu dilakukan,” tulis Disya. Ia pun mencontohkan perayaan ulang tahun yang bersamaan dengan tahun masuk kuliah, lulus kuliah, menikah, maupun punya anak.
Tak heran, rasa khawatir pun muncul dan menyebabkan rasa tidak nyaman ketika mengalami pertambahan umur. Padahal, jalan setiap orang tentu berbeda-beda loh, Kawula Muda!
Berbeda dengan poin pertama, poin ini membicarakan tentang harapan yang lebih personal. Misalnya, pada tahun lalu, lo berharap sudah memiliki pacar di tahun ini. Namun, pada akhirnya, harapan tersebut belum terpenuhi walau sudah dekat dengan ulang tahun lo yang selanjutnya.
Ekspektasi itulah yang juga membuat lo merasa belum siap untuk bertambah umur. “Makin berat rasanya, makin gak nyaman pula ultahnya,” tutur Disya.
Inilah yang menyebabkan manusia kerap menyamakan ulang tahun sebagai deadline untuk mencapai sesuatu yang 'ideal' menurut sebagian orang. Padahal, semesta tentu sudah menyiapkan hal yang tepat di waktu yang tepat untuk lo, kawula Muda!
Ingat perayaan ulang tahun di masa kecil? Kue imut-imut layaknya Disney Princess atau karakter superhero serta tepuk tangan meriah dari teman-teman sekelas kala itu. Atau bisa jadi, ulang tahun sederhana yang dirayakan bersama keluarga terdekat maupun pasangan tersayang.
Namun, bagi beberapa orang, terutama lo yang merantau, hal tersebut tentu sulit terjadi di ulang tahun lo kali ini. Kini, ulang tahun pun terasa tidak menyenangkan seperti dulu.
Hal itu juga bisa menjadi penyebab birthday blues, Kawula Muda. Karena tidak memiliki sesuatu yang ditunggu, ulang tahun pun terasa kosong dan tidak membuat nyaman lagi.
Ada pula seseorang yang membenci ulang tahun karena trauma yang dialami. Misalnya saja adanya duka di hari yang sama dengan ulang tahun lo.
Contoh lainnya adalah hari yang sama dengan putusnya hubungan romantik lo, dipecat, kecelakaan, ataupun hal tidak menyenangkan lainnya. Hal ini tentu menimbulkan trauma yang berbekas sehingga ulang tahun justru terasa pahit.
Mungkin masih banyak alasan personal yang menyebabkan lo menganggap ulang tahun sebagai sesuatu yang tidak nyaman.