Hai Kawula Muda, camilan pelengkap menu makan, kerupuk, ternyata memiliki sejarah cukup panjang lho.
Tekstur renyah, rasa gurih, dan harga yang relatif murah, bisa jadi adalah alasan utama kenapa banyak orang menyukai kerupuk.
Bagi orang Indonesia, makan rasanya kurang lengkap tanpa adanya kerupuk. Sensasi kriuk renyah dan rasa gurih seolah melengkapi menu makan apa pun saat itu dan membuat lebih berselera.
Namun, ternyata camilan pelengkap menu makan ini punya sejarah yang cukup panjang lho.
Melansir dari Good News From Indonesia, seorang sejarawan kuliner Fadly Rahman menceritakan bahwa kerupuk ada pertama kali di pulau Jawa sekitar abad ke-9 atau ke-10.
Hal itu diperkuat dengan adanya bukti berupa prasasti Batu Pura. Di prasasti tersebut tertulis kerupuk rambak, yakni jenis kerupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kerbau.
Hingga kini, kerupuk rambak masih sering ditemui dan lebih sering dikenal dengan sebutan kerupuk kulit.
Proses pembuatan kerupuk jenis ini terbilang mudah, yakni dengan memisahkan kulit dari selaput dan membersihkannya dari bulu-bulu halus dengan cara dibakar.
Setelah kulit tersebut bersih, selanjutnya direbus hingga matang. Kemudian diiris-iris sesuai ukuran dan dijemur hingga kering.
Pada abad ke-19 ada sebuah naskah Melayu karya Abdul Kadir Munsyi yang menyebutkan kata keropok atau kerupuk. Saat itu, kerupuk tak hanya disukai oleh orang Melayu, tetapi juga para penjajah Belanda. Kerupuk pun wajib ada dalam setiap hidangan.
Sejarah mencatat, muncul pertama kali pengusaha kerupuk bernama Sahidin dan Sukarma di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 1930.
Dilansir dari Travelingyuk, pabrik kerupuk sang pengusaha tadi yang berada di Jalan Kopo depan Rumah Sakit Emanuel Bandung, memiliki banyak pegawai dan mereka berhasil mendirikan usaha kerupuk sendiri.
Sejak itulah pabrik kerupuk mulai banyak dan tersebar hampir di seluruh penjuru dunia.
Seiring zaman, inovasi juga terjadi di industri kerupuk. Orang-orang mulai memanfaatkan hasil laut seperti udang dan ikan untuk dijadikan bahan utama pembuatan kerupuk. Begitu juga dengan jenis kerupuk yang terbuat dari biji melinjo, jengkol, nasi, dan masih banyak lagi.
Saat ini, tak terhitung lagi jenis dan varian dari kerupuk. ada kerupuk keju, sayuran, tinta cumi, hingga yang ditambah kerang kering.
Bentuknya tak lagi bundar, tapi ada yang memanjang, melingkar, batang stik, bintang, atau pun bunga. Ukurannya juga beragam, ada yang superjumbo sampai berdiameter setengah meter!
Nah, kalau kalian suka kerupuk yang jenis apa nih?