Hai Kawula Muda, tertarik ikutan nyewa?
Beberapa negara di luar sana seperti di Jepang dan China, jasa sewa pacar sudah lama terdengar. Apalagi prinsip menghabiskan waktu dengan lawan jenis atau seseorang, tidak melulu harus berarti pacaran.
Nah, ternyata belakangan, di negeri kita pun mulai ramai ditemukan jasa sewa pacar tesebut. Pilihan paket jasa untuk sewa pacar pun bermacam-macam. Mulai dari online date seperti menemani chat, telepon, hingga kencan offline dengan tarif beragam.
Menemani dengan membayar sejumlah uang, sekilas aktivitas tersebut mirip dengan prostitusi atau open BO. Penyewa jasa memilih sosok sesuai kriteria, membayar, dan jasa akan diberikan (menjadi pacar sewaan).
Lantas apa perbedaan antara jasa sewa pacar dengan prostitusi?
Peneliti di Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada Firya Abisono menjelaskan, ada batasan yang jelas antara pacar sewa dan prostitusi terutama dalam hal hubungan seksual antara penyewa dan pemberi jasa.
Ia mengatakan, untuk sewa pacar ada batasan-batasan tertentu bahkan tidak boleh sampai ada hubungan seksual.
Jasa sewa pacar umumnya hanya memberikan afeksi sebatas ucapan sapaan, kata-kata cinta, dan skenario romantis di depan keluarga. Sedangkan untuk sentuhan fisik, jasa sewa pacar sangat terbatas.
Masih menurut Firya, dalam prostitusi tujuan yang ingin dicapai adalah pemenuhan hasrat seksual antara penyewa dan pemberi jasa. Bila memang ada afeksi yang diberikan di sela kegiatan utama, itu hanyalah bonus.
Menurut Firya, salah satu alasan orang menyewa pacar adalah karena mereka hanya butuh afeksi tetapi tidak ingin terlibat dalam hubungan jangka panjang yang serius.
Terlebih dengan pacar sewaan ini penyewa bisa memilih kriteria pacar yang akan ia sewa sesuai dengan seleranya.
Berdasarkan berbagai sumber, berikut aturan bagi yang ingin menggunakan jasa sewa pacar di Indonesia.
Online date
Offline date
Jadi bagaimana Kawula Muda, tertarik ikutan sewa pacar?