Hai Kawula Muda, siapa di antara kalian yang takut sama jarum suntik?
Demi menanggulangi pandemi Covid-19, dunia kini tengah melakukan vaksinasi untuk menciptakan kondisi herd imunity atau kekebalan kelompok.
Meski terdengar sepele, pada prosesnya untuk melakukan vaksinasi, seseorang akan berhadapan dengan jarum suntik untuk memasukkan vaksin ke tubuh seseorang. Namun ternyata, beberapa orang sangat takut bahkan fobia dengan alat yang satu itu.
Menurut Kepala Penanganan Penyakit Diabetes di Nebraska Medicine, Joni Pagenkemper, ada 22 persen orang di dunia yang takut dengan jarum suntik atau apa pun yang berhubungan dengan suntikan.
Padahal, ada beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang untuk disuntik, seperti untuk pemberian vaksin tadi atau bahkan suntik insulin mandiri bagi penderita diabetes.
Orang yang takut pada suntikan, sering disebut sebagai fobia jarum suntik. Padahal, takut dan fobia jarum suntik adalah dua hal yang berbeda, terutama pada level gejala dan reaksinya.
Fobia jarum suntik atau trypanophobia adalah kondisi ekstrem dari seseorang yang sangat takut pada jarum suntik dan prosedur atau tindakan medis yang berhubungan dengan jarum suntik atau pun suntikan.
Saat akan disuntik, penderita fobia ini akan mengalami tekanan darah tinggi atau denyut jantung yang meningkat. Hal itu bisa terjadi sehari atau beberapa jam sebelum disuntik. Di tingkat parah, ia bisa sampai pingsan saat akan disuntik.
Dilansir Healthline, dunia medis hingga saat ini masih belum yakin apa yang menyebabkan orang mengalami trypanophobia.
Namun, mereka menyebutkan, beberapa faktor berikut ini adalah penyebab berkembangnya fobia apa pun yang berhubungan dengan jarum suntik.
Orang yang takut jarum suntik kemungkinan bisa saja membawa dampak yang merugikan bagi dirinya. Karena ia akan menghindar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang ada hubungannya dengan jarum suntik.
Tak jarang, orang yang takut disuntik akan membiarkan penyakitnya tanpa penanganan. Akan lebih fatal bagi para penderita diabetes karena ia harus melakukan suntikan mandiri setiap harinya.
Mengatasi penyebab utama fobia adalah hal terpenting untuk pengobatan Trypanophobia. Kebanyakan orang dengan Trypanophobia direkomendasikan beberapa jenis psikoterapi sebagai pengobatan mereka.
1. Terapi kognitif
Terapi ini akan melatih pikiran si penderita agar tidak takut lagi pada jarum. Terapi akan melatihnya dengan menunjukkan gambar suntikan. Pasien akan diminta menyentuh gambar tersebut dan seterusnya.
Terapi ini membutuhkan waktu yang lama, sampai pasien bisa benar-benar tenang saat melihat suntikan.
2. Terapi pemaparan
Terapi ini mirip dengan terapi kognitif, namun fokusnya adalah untuk mengubah respons mental dan fisik pasien terhadap rasa takut akan jarum.
Terapis pertama akan menunjukkan foto-foto jarum suntik, kemudian pasien diminta memegang dan membayangkan disuntik dengan jarum tersebut.
3. Menggunakan obat
Penggunaan obat adalah metode terakhir, diperlukan saat si pasien sudah begitu stres sehingga tak dapat lagi menerima psikoterapi apa pun untuk mengobati fobia jarum.
Obat ati-kecemasan atau obat penenang dapat membuat tubuh dan otak pasien fobia cukup rileks dan itu membatu mengurangi gejala cemas dan panik berlebih.
Obat-obatan juga dapat digunakan selama tes darah atau vaksinasi, jika itu membantu mengurangi stres orang tersebut terhadap alat suntik dan proses penyuntikan.