Kawula Muda, menangis itu wajar kok...
Studi psikologi telah menemukan bahwa secara rata-rata, wanita menangis dua sampai lima kali sebulan, atau tiga sampai lima kali lebih sering daripada pria, Kawula Muda.
Penelitian yang dilakukan oleh psikolog Ivan Nyklicek, Lydia Temoshok, dan Ad Vingerhoets dari Universitas Tilburg, Belanda dalam buku Emotional Expression and Health menunjukkan wanita menangis lima kali lebih sering dibanding pria.
Seperti yang dikutip Live Science dari buku Emotional Expression and Health, secara mengejutkan wanita menangis dalam pesta yang dikenal ‘maskulin’, seperti Piala Dunia, Olimpiade, bahkan menangis untuk berita yang mengerikan, seperti kebakaran.
Secara keseluruhan, pria dan wanita menangisi hal yang sama. Keduanya menangisi kematian orang yang dicintai, putus cinta, dan kerinduan. Wanita mungkin lebih sering menangisi peristiwa kecil, seperti perkelahian atau kerusakan komputer, tetapi, "Hebatnya, pria relatif lebih sering menangis sebagai reaksi terhadap peristiwa positif," kata Ivan, salah satu peneliti.
Peristiwa positif itu sendiri, seperti mengungkapkan kebanggaan, keberanian, kesetiaan, kemenangan dan kekalahan, Kawula Muda. Menurut para peneliti, saat-saat tersebut merupakan keadaan di mana pria lebih sering mengeluarkan air matanya.
Lalu, apa penjelasan sains soal mengapa wanita lebih banyak menangis dibanding pria? Menurut para peneliti, wanita memiliki hormon prolaktin 60 persen lebih banyak. Hormon prolaktin merupakan hormon reproduksi yang akan semakin meningkat setelah melahirkan, Kawula Muda. Fakta menariknya, air mata emosional mengandung prolaktin yang sangat tinggi. Hal ini yang dapat menjelaskan mengapa wanita lebih sering menangis daripada pria.
Tidak hanya itu, saluran air mata wanita diketahui lebih pendek dibanding pria, loh. Dengan membandingkan tengkorak dari dua jenis yang berlainan, ditemukan bahwa saluran air mata pria lebih besar dibandingkan wanita yang cenderung pendek dan dangkal. Karena alasan inilah kemampuan saluran air mata pria dalam menahan air mata jauh lebih besar daripada wanita. Sehingga kemungkinan air mata tumpah dari kelopak mata ke pipi lebih kecil.
Ditambah lagi, kadar testosteron yang dimiliki pria bisa membuat pria berhenti menangis, loh. Dalam penelitian, pria yang diobati dengan obat kanker prostat mengalami penurunan kadar testosteron dan lebih cenderung menangis. Testosteron diyakini memiliki pengaruh yang menghambat tangisan, menurut Ivan.
Jadi, itu penjelasan ilmiah kenapa wanita lebih sering menangis, Kawula Muda. Bukan berarti wanita lebih baper dan pria dilarang untuk menangis, ya...