Kawula Muda, siapin jantungnya, ya.
Belakangan ini, beriklan di billboard Times Square New York menjadi pilihan beberapa pebisnis di Indonesia. Mulai dari memampangkan bisnis pakaian seperti Erigo, hingga promosi film seperti Ali Ali Ratu Queens oleh Netflix.
Faktanya, memang persimpangan ikonik Times Square itu paling banyak dijadikan pilihan untuk beriklan oleh seluruh penjuru dunia. Tidak ada yang tidak bangga ketika melihat wajah, proyek, karya, atau bisnisnya mengambil andil dalam keindahan kota New York.
"Namun, berapakah uang yang harus dikeluarkan untuk beriklan di New York Times Square?"
Melansir TEMPO.co, memasang iklan di Times Square mahalnya bukan main, lantaran memang area itu benar-benar menjadi sorotan dari belahan dunia mana pun.
Meskipun luas Times Square New York hanya sebesar 0,1 persen dari keseluruhan wilayah New York, tetapi kepopuleran Times Square itu nyatanya dapat membantu perekonomian New York. Pasalnya, terdapat 10 persen bagian dari penghasilan ekonomi New York berasal dari Times Square.
Pun setiap tahunnya, tercatat setidaknya 174 juta orang keluar masuk area Times Square. Tak hanya dilewati, ribuan kamera juga disebut-sebut memotret keindahan Times Square setiap harinya.
investopedia.com mengatakan, diperlukan biaya sebesar US$1,1 juta (Rp15,6 miliar) hingga US$4 juta (Rp57 miliar) setiap tahunnya.
Untuk menaruh iklan harian, kamu perlu merogoh kocek sekitar US$5.000 atau setara dengan Rp71 jutaan hingga US$50.000 atau setara dengan Rp712 jutaan per harinya.
Berbeda dengan biaya iklan bulanan yang malahan lebih mahal dibandingkan dengan iklan tahunan, yaitu mencapai 3 juta dolar AS (Rp42,7 miliar) per bulannya.
Percaya dengan "Ada harga ada barang"? Masih melansir investopedia.com, beriklan di Times Square akan mendapat impresi sekiranya 1,5 juta orang per harinya, lho.
Berani beriklan di Times Square, Kawula Muda?