Apalagi penggunaan tempat bekas makan lewat pesan-antar.
Kawula Muda, belakangan ini kembali beredar foto timbunan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang yang sudah mencapai 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai.
Salah satu cara jitu dan praktis untuk menanggulangi isu sampah bukan hanya dengan menggunakan pengganti plastik saja tapi dengan menjalankan
gaya hidup guna ulang.
Maka dari itu, muncullah Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GDIKP) yang hadir pada 2022. Warga Jakarta, terutama generasi muda, cukup reseptif dengan solusi dari GDIKP ini karena cukup convenient dan affordable.
“Familiar dengan penggunaan air galon yang harus dikembalikan setelah airnya habis terpakai? Prinsip pakai-habiskan-kembalikan dari penggunaan air galon inilah yang kemudian direplikasi terhadap cara kita mengonsumsi produk rumah tangga lainnya agar sampah yang dihasilkan minim,” kata Tiza Mafira, Executive Director GDIKP, seperti dalam laman press release.
Inisiatif ini digagas oleh GIDKP dan Zero Waste Living Lab (ZWLL) Enviu untuk mengurangi plastik sekali pakai dari produk sehari-hari yang masih menjadi masalah utama. Tidak lain seperti kemasan makanan, kemasan produk rumah tangga dan kemasan plastik dari layanan pesan-antar makanan online.
“Gerakan guna ulang ini bisa lebih rendah emisi, karena mengurangi produksi plastik dari bahan mentah maupun daur ulang, dan limbah di pembuangan tingkat akhir juga tidak ada. Plastik yang digunakan kembali memancarkan setidaknya 50% gas rumah kaca ketimbang skenario daur ulang. Jika dilakukan standarisasi, penggunaan kembali bisa mengurangi emisi gas rumah kaca untuk kemasan konsumen sampai 80%,” lanjutnya.
GDIKP turut melibatkan tiga start up teknologi binaan Enviu ZWLL, yaitu Alner, ALLAS dan QYOS, dalam mengembangkan solusi yang mendukung gaya hidup guna ulang.
Inisiatif ini sejalan dengan program “Jakarta Sadar Sampah” yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta guna membantu pemerintah pusat untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia.
Salah satu kunci agar gaya hidup guna ulang dapat tepat sasaran adalah melibatkan brand yang memang dekat dengan gaya hidup warga Jakarta karena masyarakat sudah kenal dengan produknya.
Perusahaan FMCG global Wipro dan Unilever hingga brand lokal YAGI dan Work Coffee adalah contoh perusahaan dan brand yang telah bekerja sama dengan ketiga start up GDIKP dalam memberikan opsi kemasan guna ulang kepada konsumennya di Jakarta.
Indonesia Program Lead, Enviu, Zero Waste Living Lab, Wipro, Unilever, dan YAGI juga bekerja sama dengan Alner menyediakan pilihan produk kebersihan rumah, kebersihan tubuh sampai keperluan dapur dengan kemasan guna ulang yang dijual di lebih 100 titik dan juga di platform e-commerce.
Produk-produk ini tentunya bukan hasil oplosan, tapi asli langsung didapat dari distributor resmi sehingga memiliki kualitas yang sama dengan yang dijual di pasaran.