Hai Kawula Muda, meluncur dengan papan tipis nyaris 100 km/jam, berani?
Di jajaran pegunungan Cordillera de los Maribios, terdapat sebuah gunung berapi bernama Cerro Negro. Gunung berusia 161 tahun ini adalah gunung api termuda di Amerika Tengah.
Cerro Negro telah meletus selama 23 kali sejak 1850. Letusan terakhirnya terjadi pada 1999.
Karena keaktifannya, gunung ini meninggalkan gundukan pasir vulkanik berwarna hitam sangat luas, yang kemudian dijadikan tempat untuk sebuah aktivitas unik yang sangat populer yakni volcano boarding atau berseluncur di pasir vulkanik.
Hal itu berawal pada 2004, saat seorang wisatawan asal Australia bernama Daryn Webb mencoba meluncur dari atas gunung dengan menggunakan kulkas mini dari hotel setempat.
Sejak itu, mulai banyak pencinta kegiatan pemacu adrenalin mengikuti jejak Webb. Umumnya, saat itu mereka berseluncur di pasir vulkanik berwarna hitam itu dari ketinggian 140 meter.
Melansir dari CNN, kecepatan berseluncur di tempat ini bisa mencapai 98 km/jam. Bahkan ada seorang wisatawan asal Prancis pernah mencoba meluncur menggunakan sepeda dengan kecepatan mencapai 172 km/jam!
Semakin populernya kegiatan meluncur ini, membuat pihak pengelola mulai menyediakan papan seluncur yang mirip dengan snowboarding dan sandboarding yang terbuat dari papan kayu.
Hanya saja, karena berseluncurnya di pasir vulkanik maka diberi alas metal tipis yang dilapisi plastik formika untuk mengurangi gesekan dan mengoptimalkan kecepatan.
Plastik formika ini diganti secara rutin tiap satu atau dua kali peluncuran, karena itu adalah bagian yang cepat terbakar akibat gesekan luncuran. Papan seluncur juga dilengkapi sebuath tali yang digunakan untuk mengatur kecepatan.
Wisatawan yang ingin berseluncur harus menggunakan pakaian khusus, kacamata, dan sarung tangan untuk melindungi tubuh dari tumbuhan, batu, kerikil, atau gesekan pasir. Walau terlihat ringan dan kecil, bebatuan di gunung ini sangat tajam.
Sebelum memulai peluncuran, calon peseluncur harus mendaki gunung hingga ketinggian 728 meter. Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki sekitar 45 menit.
Saat yang tepat untuk mulai mendaki adalah sebelum matahari terbit, agar dapat menyaksikan sunrise di puncak sekaligus menghindari sengatan matahari yang tajam.
Peseluncur dapat memilih dua cara untuk berseluncur, yakni dengan berdiri seperti snowboarding atau duduk seperti naik kereta luncur.
Sejak beberapa tahun terakhir, telah banyak operator tur yang melayani paket volcano boarding ini. Harga pakernya sekitar Rp 3.2 juta, sudah termasuk transportasi menuju ke lokasi, perlengkapan keamanan, dan papan seluncur.
Bagaimana, tertarik mencoba saat pandemi sudah berakhir nanti?