Mari kita cegah global warming agar kita bisa tetap bisa ngopi ya, Kawula Muda.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perubahan iklim akibat pemanasan global ternyata bisa merusak kualitas biji kopi. Bahkan hampir 60 persen spesies kopi dunia akan terancam punah akibat perubahan iklim seperti diungkap majalah Food and Wine.
Hasil riset dari Tuffs University dan Montana State University mengungkap hasil terbaru bahwa pemanasan global bisa memengaruhi kualitas rasa dan aroma kopi. Hal ini diungkap oleh Sean Nash, profesor ekonom dari Friedman School of Nutrition Science and Policy.
“Secangkir kopi di bawah standar memiliki implikasi ekonomi serta sensorik. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi kopi berdampak besar pada minat pembeli, harga kopi, dan pada akhirnya mata pencarian petani yang menanamnya," ujarnya.
Dalam studi yang dilakukan kedua universitas tersebut, peneliti menemukan dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kopi. Pertama adalah faktor ketinggian yang dapat menghasilkan kopi dengan aroma dan kualitas rasa yang baik. Kedua adalah faktor sinar matahari. Tumbuhan kopi yang terlalu banyak terkena sinar matahari akan mengalami penurunan kualitas.
Penanaman kopi di kawasan yang lebih tinggi dapat berdampak pada proses pematangan. Akibat suhu yang dingin proses pematangan kopi menjadi lebih lambat sehingga pengisian buah lebih lama. Selain itu, terjadi akumulasi rasa serta aroma kopi yang lebih kuat.
Selain faktor lokasi penanaman kopi, kualitas kopi juga dipengaruhi oleh peningkatan suhu akibat perubahan iklim dari pemanasan global.
Oleh karena itu, sistem pertanian kopi di semua ketinggian harus bisa mengadaptasi perubahan iklim di masa mendatang.
Sementara itu, untuk faktor banyaknya paparan sinar matahari agar tidak merusak kualitas kopi bisa lebih mudah ditangani dengan menggunakan manajemen naungan salah satunya kanopi.