Digadang-gadang Mampu Mencegah Covid-19, Berikut Hasil Studi Efektivitas Vitamin D

Kawula Muda, kalian yang pernah terinfeksi Covid-19 pasti pernah deh disuruh berjemur sama dokternya!

Berjemur di bawah sinar matahari. (PIXABAY)
Wed, 14 Jul 2021

Covid-19 diketahui telah menghadirkan beberapa varian baru, salah satunya varian delta. Tentunya, ini membuat banyak orang khawatir dan panik, mengonsumsi beberapa makanan dan minuman yang dipercaya dapat mencegah Covid-19.

Hal itu tidak semestinya dilakukan. Saya pun mendapatkan banyak sekali cerita dari beberapa penyintas Covid-19. Mereka mengatakan bahwa mencegah Covid-19 bisa dilakukan dengan cara sederhana, salah satunya dengan berjemur. Pasalnya, mereka dianjurkan untuk rutin berjemur oleh dokter maupun perawat.

Tak hanya itu, vitamin D juga sering disebut-sebut sebagai salah satu vitamin yang dapat melawan Covid-19. Benarkah begitu?

Melansir suara.com, seorang ilmuwan bernama Dr David Meltzer dari University of Chicago menyebutkan bahwa orang dengan tingkat vitamin D yang tinggi, kecil kemungkinannya akan terinfeksi Covid-19.

Tentunya, hal itu dianggap kurang valid jika tidak dibuktikan dalam sebuah studi.

Ilustrasi vitamin D. (PIXABAY)


Studi kecil pun akhirnya dilakukan pada penderita Covid-19 di Spanyol. Hasilnya, ditemukan lebih dari 80 persen orang kekurangan vitamin D dibandingkan 47 persen populasi umum. Namun, tidak ditemukan hubungan antara kadar Vitamin D dan tingkat keparahan penyakit.

Selain itu, peneliti asal Inggris bernama Drenos juga melihat bahwa tingginya tingkat vitamin D yang dimiliki oleh keturunan Eropa di Biobank juga tak ada kaitannya dengan pencegahan risiko infeksi SARS-CoV-2 dan keparahan Covid-19.

Melihat hasil penelitian tersebut, tentu belum ada bukti konkrit yang mengatakan bahwa vitamin D ampuh mencegah dan menyembuhkan Covid-19. Drenos pun mengatakan bahwa perlu adanya penelitian yang lebih lanjut terkait efektivitas vitamin D untuk melawan virus itu.

Ilustrasi seseorang terkena penyakit. (Dok. WIKIMEDIA COMMONS)

 

Terlepas dari semua pernyataan itu, vitamin D tetap dibutuhkan oleh setiap orang. Jika seseorang kekurangan vitamin D, akan banyak sekali dampak buruk yang terjadi, misalnya diabetes, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga pembekuan darah. 

Tak hanya itu, kekurangan vitamin D juga sangat berisiko terjadinya pneumonia dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat virus.

Itulah mengapa sejak kecil kita sudah dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari setidaknya 15-20 menit sehari. Selain berjemur, kamu juga bisa mendapatkan vitamin D dengan makan kuning telur, ikan salmon, serta daging merah.

Semoga kita semua bisa selalu diberi kesehatan, ya, Kawula Muda!

Berita Lainnya