Siapa nih yang pecinta kucing disini??
Kawula Muda, Kucing merupakan hewan yang penuh pesona dan misteri. Kucing bahkan telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia selama ribuan tahun.
Dari sahabat setia di rumah hingga simbol keberuntungan dan perlindungan dalam berbagai budaya, kucing selalu berhasil mencuri perhatian dengan keanggunan dan kepribadiannya yang sangat unik loh!
Mereka bukan hanya sekedar hewan peliharaan saja, tetapi juga sering dianggap sebagai makhluk yang membawa kedamaian, kehangatan, dan bahkan menjadi hewan sakral di bebarapa Negara.
Berikut daftar negara yang menganggap hewan kucing sebagai hewan sakral:
Orang Mesir kuno menyembah berbagai hewan selama ribuan tahun, namun kucing dianggap yang paling istimewa.
Mereka percaya bahwa kucing adalah makhluk ajaib yang dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
Untuk menghormati kucing, keluarga kaya sering menghias hewan peliharaannya dengan perhiasan dan memberi mereka makanan bangsawan.
Ketika kucing peliharaan mereka meninggal, kucing tersebut dimumikan, dan sebagai tanda duka, pemiliknya mencukur alis mereka dan berkabung sampai alisnya tumbuh kembali.
Banyak karya seni Mesir kuno juga yang menggambarkan kucing.
Di Jepang, kucing sangat dihormati dan dianggap membawa keberuntungan. Meskipun tidak dianggap makhluk suci, mereka sangat dihargai.
Salah satu simbol keberuntungan paling terkenal dalam budaya Jepang adalah Maneki-neko, patung kucing dengan satu kaki terangkat yang sering ditemui di toko-toko dan rumah-rumah. Patung ini diyakini membawa kekayaan, keberuntungan, dan kemakmuran bagi pemiliknya.
Jepang juga memiliki beberapa pulau yang didiami banyak kucing, seperti Tashirojima, di mana populasi kucing melebihi jumlah manusia.
Kucing-kucing di pulau ini dianggap membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi para nelayan setempat. Penduduk pulau merawat dan memberi makan kucing-kucing ini dengan keyakinan bahwa mereka membantu menjaga kemakmuran.
Walaupun tidak disembah, kucing dihormati sebagai pembawa kebahagiaan dan berkah.
Di Turki, khususnya di Istanbul, kucing diperlakukan dengan hormat dan penuh perhatian. Budaya dan agama Turki, terutama dalam konteks Islam, turut berperan dalam kasih sayang besar terhadap kucing.
Meskipun Islam tidak menganggap kucing sebagai hewan suci, mereka sangat dihormati, salah satu alasannya adalah karena Nabi Muhammad sangat menyukai kucing.
Salah satu kisah terkenal adalah tentang kucing bernama Muezza, yang sangat disayangi oleh Nabi Muhammad.
Dikatakan bahwa Nabi rela memotong sebagian pakaiannya agar tidak membangunkan Muezza yang sedang tidur di atasnya.
Kisah ini menegaskan posisi kucing sebagai hewan yang disayangi dalam budaya Islam.
Saat ini, kucing liar di Istanbul dirawat dengan baik oleh penduduk setempat, yang menyediakan makanan dan tempat penampungan bagi mereka.
Kucing jalanan di Turki sangat dihormati dan sering diberi makan oleh penduduk setempat.
Mereka dianggap sebagai makhluk suci dan dipercaya membawa keberuntungan. Bahkan, ada banyak legenda dan cerita rakyat tentang kucing di Turki.
Di India, kucing dihormati dalam tradisi tertentu, terutama dalam agama Hindu dan cerita rakyat.
Dewi Shashthi sering digambarkan menunggangi kucing dan dipuja sebagai pelindung anak-anak serta proses persalinan.
Dalam beberapa budaya Hindu, kucing melambangkan kecerdikan, kemandirian, dan konsep dharma, yang mengacu pada hidup yang benar.
Di beberapa wilayah, ada kepercayaan bahwa memelihara kucing membawa berkah, sementara menyakitinya dapat mendatangkan nasib buruk.
Hubungan kucing dengan dewi-dewi feminin dalam spiritualitas India berperan penting dalam penghormatan budaya terhadap hewan ini.
Hal ini terkait dengan penghormatan Nabi Muhammad terhadap kucing. Dalam Islam, kucing dipandang sebagai hewan yang bersih secara ritual, dan berbeda dengan anjing, kucing biasanya diperbolehkan berada di rumah maupun di dalam masjid.
Di Thailand, kucing secara tradisional dianggap sebagai hewan kerajaan. Kucing siam, salah satu ras terkenal yang berasal dari wilayah tersebut, dipandang suci dan sering dipelihara di kuil serta rumah tangga kerajaan.
Kucing dipercaya membawa keberuntungan dan kadang diberikan sebagai hadiah kepada bangsawan.
Kepercayaan kuno di Thailand menyatakan bahwa ketika seorang anggota keluarga kerajaan meninggal, jiwanya akan pindah ke kucing siam, sehingga memungkinkan mereka untuk tinggal di kuil.
Kucing suci ini kemudian dirawat oleh para biksu, yang melambangkan hubungan mereka dengan dunia spiritual.
Di Rusia, meskipun kucing tidak dianggap suci secara agama, mereka sangat dihormati.
Dalam cerita rakyat dan budaya Rusia, kucing dipercaya membawa keberuntungan, terutama dalam melindungi rumah. Banyak orang Rusia meyakini bahwa jika kucing memasuki rumah baru terlebih dahulu, itu akan membawa keberuntungan.
Contohnya, Museum Hermitage di St. Petersburg memiliki tradisi panjang memelihara kucing untuk melindungi karya seni dari hama.
Tradisi ini dimulai sejak masa Ratu Elizabeth, putri Peter yang Agung, dan hingga kini museum tersebut masih merawat sejumlah kucing, menunjukkan kecintaan dan rasa hormat orang Rusia terhadap hewan ini.
Dari kuil hingga jalanan, kucing dipuja, disayangi, dan bahkan dianggap sakral di berbagai budaya. Baik karena kepercayaan agama, praktik budaya, atau aura mistis yang mereka bawa, kucing tetap memiliki tempat khusus di hati banyak orang di seluruh dunia.
Hingga zaman modern, warisan mereka sebagai simbol keberuntungan, perlindungan, dan makna spiritual terus hidup.