Saat ini, akun Twitter Bjorka sendiri telah ditangguhkan (suspend) oleh Twitter.
Nama Bjorka belakangan ramai dibicarakan hampir di seluruh sosial media. Bjorka adalah hacker yang diduga meretas situs sistem elektronik di Indonesia.
Hacker ini mulanya hanya menjual data pribadi masyarakat Indonesia berupa nomor handphone hingga nomor induk kependudukan (NIK), lewat situs forum breached.to sebelum akhirnya menggunakan akun Twitter dengan nama yang sama.
Masyarakat beranggapan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas kelalaian ini.
Alih-alih memperbaiki sistem keamanan, Kominfo justru mengimbau masyarakat agar menjaga data pribadi masing-masing. Selain itu, Kominfo justru melempar tanggung jawabnya kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Melihat respons Kominfo yang terkesan cuci tangan, sebagian masyarakat Indonesia dibuat geram. Hal yang sama juga tampaknya dirasakan oleh Bjorka.
Menanggapi respons Kominfo, Bjorka secara terang-terangan mengirimkan pesan idiot ke salah satu instansi pemerintahan tersebut, dengan pesan lebih rinci "STOP BEING AN IDIOT."
Setelah itu, Bjorka justru semakin menjadi. Hacker yang diduga berasal dari Polandia itu menyebarkan data diri Menkominfo, yakni Johnny G. Plate.
Setelah Menkominfo, Bjorka juga turut menyebarkan data Puan Maharani dan Presiden Joko Widodo.
Tidak berhenti sampai di situ, Bjorka kembali menyebarkan data diri orang lain, Denny Siregar misalnya disebut Bjorka sebagai orang yang mendapatkan penghasilan dari uang pajak rakyat.
Puncaknya, Bjorka membongkar kasus Munir yang sejak dahulu menjadi pertanyaan besar tentang pelaku sebenarnya. Bjorka menyebutkan nama Mayor Jenderal TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono sebagai sosok dibalik kematian Munir pada 2004 silam.
Bjorka pun turut membocorkan data pribadi milik Muchdi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya itu. Bjorka menulis bahwa Munir merupakan koordinator KontraS yang sangat vokal mengungkapkan pelaku penculikan 13 aktivis periode 1997-1998 adalah anggota Kopassus yang dikenal dengan Tim Operasi Mawar.
Kendati tindakan Bjorka merupakan tindakan yang ilegal, masyarakat Indonesia justru mendukungnya, seakan menganggapnya sebagai pahlawan.
Saat ini, akun Twitter Bjorka sendiri telah ditangguhkan (suspend) oleh Twitter. "Twitter menangguhkan akun yang melanggar peraturan twitter," demikian terbaca di akun @bjorkanism.
Menurut lo, ada apa di balik ancaman hacker Bjorka ini Kawula Muda?