Tahun ini lo mau menghias telur paskah jadi apa, Kawula Muda?
Paskah adalah salah satu perayaan keagamaan bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Perayaan ini dirayakan sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian dan memiliki banyak tradisi yang melekat hingga kini.
Salah satu tradisi yang paling terkenal dan umum terkait dengan Paskah adalah menghias telur. Telur pun telah menjadi simbol Paskah selama berabad-abad. Tetapi sebenarnya apa sejarah dan makna di balik telur paskah? Simak pembahasan berikut ya, Kawula Muda!
Mengutip Coles, tradisi makan dan menghias telur rebus telah ada sejak ratusan tahun lalu. Pada ahli sejarah pun meyakini tradisi ini dimulai dari negara bagian Timur Tengah. Terutama dengan penemuan telur burung unta berhias yang sudah berumur 60.000 tahun di Afrika.
Tradisi tersebut kemudian menyebar ke Eropa Timur pada tahun 1870-an dan diadopsi oleh Gereja Ortodoks. Pada masa itu, masyarakat Eropa pun melakukan tradisi menghias coklat yang berbentuk telur ayam. Kemudian, Inggris di bawah kepemimpinan Ratu Victoria, memperbaharui telur paskah lewat telur mainan yang diisi hadiah paskah.
Di sisi lain, Detik menulis bahwa tradisi telur paskah ini dimulai karena telur yang identik dengan musim semi. Telur pun kerap dihadiahkan oleh masyarakat Persia sebagai tanda dimulainya tahun yang baru. Adapun Paskah juga kerap berlangsung di musim semi, Kawula Muda!
Hal ini juga berkaitan dengan kepercayaan paganisme yang juga menjelaskan mengapa Paskah identik dengan telur. Terdapat perayaan musim semi yang disebut Ostara dan dirayakan oleh orang Jermanik. Selama perayaan Ostara, telur menjadi simbol yang sangat penting.
Di sisi lain, Easter, ungkapan bahasa Inggris dari Paskah rupanya berasal dari istilah Erostre. Eostre kerap dilaksanakan pada hari yang sama dengan Ostara, walau kemudian hari Paskah berubah berdasarkan hari minggu pertama di bulan purnama.
Kemudian, seiring dengan perkembangan agama Kristiani, penggunaan telur sebagai simbol musim semi mulai diubah. Sejak abad ke-13, telur Paskah menjadi bagian dari perayaan umat Kristiani.
Telur paskah memiliki makna yang dalam bagi umat Kristiani. Telur seolah melambangkan kelahiran, kehidupan yang baru, dan kebangkitan Kristus. Hal ini sesuai dengan makna Paskah yang berarti kebangkitan Yesus setelah mati di kayu salib.
Banyak kebudayaan, termasuk Mesir kuno, Persia, dan Roma, menggunakan telur sebagai simbol kehidupan baru dan kebangkitan. Telur juga digunakan dalam banyak upacara keagamaan pagan yang berlangsung selama musim semi.
Saat agama Kristiani menjadi lebih dominan di Eropa, tradisi menghias telur ditransformasikan menjadi simbol kebangkitan Yesus Kristus. Menurut tradisi Kristiani, telur melambangkan makna kebangkitan. Kemudian, ketika telur dipecahkan, umat Kristiani diingatkan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan telah lahir baru.
Pada zaman dahulu pun, hiasan pada telur penuh dengan makna simbolik. Misalnya hiasan warna merah yang melambangkan darah Kristus dan cangkang telur yang melambangkan makam Kristus.
Pada awalnya, telur hanya diwarnai dengan warna-warna alami, seperti merah, kuning, dan hijau. Namun, seiring berjalannya waktu, telur mulai dihias dengan gambar-gambar dan dekorasi yang semakin rumit dan indah.
Tradisi menghias telur paskah menjadi sangat populer di seluruh dunia hingga saat ini. Cara menghiasnya pun bervariasi. Beberapa orang memilih untuk menggambar gambar-gambar kecil pada telur menggunakan cat, sedangkan yang lain menggunakan teknik pewarnaan khusus untuk menciptakan pola-pola yang indah.
Selain itu, telur paskah juga kerap dijadikan permainan bernama easter egg hunt oleh anak-anak dalam menyambut hari raya Paskah. Supaya dapat dimainkan dengan aman, telur-telur tersebut biasanya terbuat dari plastik dan dapat dibelah menjadi dua supaya bisa disisipkan hadiah kecil.
Di sisi lain, tradisi menghias telur Paskah merambah ke tren di bidang bisnis. Beberapa perusahaan makanan telah menciptakan telur yang terbuat dari cokelat, dan dihiasi dengan dekorasi yang cantik.