Kalian udah pada tahu belum nih Kawula Muda !
17 Agustus adalah hari di mana Warga Negara Indonesia (WNI) merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI).
Masyarakat akan memasang bendera merah putih di depan rumah untuk menunjukkan rasa hormat, bangga dan menjunjung tinggi negara. Masyarakat selalu antusias dalam menyambut perayaan HUT RI tersebut.
Biasanya, setiap daerah mengadakan acara perayaan di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 seperti mengelar berbagai macam lomba. Lomba-lomba yang dilakukan pun unik-unik dan berkembang setiap tahunnya.
Biasanya saat selesai upacara peringatan kemerdekaan Indonesia, masyarakat berduyun-duyun menuju lokasi lomba Agustusan yang digelar oleh RT atau RW setempat atau bahkan instansi pemerintah sampai swasta.
Terdapat beberapa perlombaan yang diadakan, di antaranya adalah balap karung, panjat pinang, makan kerupuk dan tarik tambang, ditambah dengan kreasi lomba hiburan.
Terlepas dari 17 Agustus yang identik dengan lomba, sebenarnya apa makna dari lomba 17 Agustus atau Agustusan?
Dikutip dari detik.com (16/8/2022), menurut sejarawan JJ Rizal, perlombaan-perlombaan pada peringatan HUT RI diawali pada tahun 1950-an.
Menurut Rizal, pada dalam merayakan HUT RI ke-5, masyarakat sangat antusias untuk memeriahkannya dengan menggelar beberapa perlombaan, yang pada tahun sebelumnya belum pernah ada.
Perlombaan-perlombaan tersebut kemudian menjadi tradisi tahunan yang selalu ada pada peringatan hari Kemerdekaan RI.
Berikut adalah penjelasan masing-masing lomba yang sering dilaksanakan pada peringatan hari kemerdekaan beserta maknanya.
Panjat pinang adalah lomba yang paling sering diadakan tiap tanggal 17 Agustus.
Lomba ini biasanya dilakukan oleh para pria yang sudah berbentuk kelompok 5-10 orang lalu akan memanjat pohon pinang yang telah dilumuri pelicin yang biasanya berwarna hitam, di atasnya telah disiapkan berbagai macam hadiah yang biasanya terdiri dari perlengkapan rumah tangga bahkan sampai kunci sepeda motor tergantung dari panitia.
Mereka bertugas untuk menaklukkan pohon pinang yang licin menyentuh bendera merah putih yang ditancapkan di puncak pinang sebagai tanda kemenangannya.
Makna kemerdekaan dari panjat pinang ini adalah kemenangan hanya dapat diperoleh dengan menurunkan ego diri dan harus bisa bekerja sama dengan orang lain.
Salah satu keunikannya adalah saat pembagian hadiah, peserta yang mencapai puncak dan berhasil menyentuh bendera merah putih dengan suka rela membagikan hadiahnya kepada tim yang mendukungnya dengan sistem membagikannya secara rata. Pesan tersirat bahwa kemerdekaan adalah kerelaan pahlawan yang telah berjuang keras demi rakyat.
Tarik tambang adalah antara dua kelompok saling menarik dan mempertahankan wilayahnya agar tidak terseret oleh kelompok lawan. Dalam permainan ini mengutamakan teknik dan kekuatan serta kekompakan, penetapan formasi dan tenaga yang kuat.
Dalam permainan ini pemenang akan menarik maju tim lawan sampai melewati pembatas dimenangkan oleh yang mundur secara kuat. Uniknya kelompok yang berhasil mundur adalah yang menang.
Ini artinya, kemerdekaan atau kemenangan hanya bisa diperoleh dengan sikap merendah dan memundurkan ego diri. Mundur dalam makna ini bukan berarti tidak melakukan apa-apa, tapi mundur dalam keadaan sadar dan penuh tenaga untuk menarik pihak lawan keluar dari tempatnya.
Lomba yang selalu ada dalam lomba Agustusan adalah lomba makan kerupuk. Cara permainannya adalah kerupuk digantung di atas tali, lalu digoyang-goyang, peserta diminta mencoba menghabiskan kerupuk hanya dengan mengandalkan mulutnya, tangan dilingkarkan ke belakang badan.
Cara memenangkan lomba makan kerupuk adalah dengan kesabaran dan ketenangan agar pergerakan kerupuk tidak semakin bergoyang jauh dari mulut.
Pesan kemerdekaan dari perlombaan ini adalah keberhasilan perjuangan hanya dapat diperoleh dengan kesabaran dan ketenangan. Dengan mengamati secara baik target maka akan lebih pas mendapatkannya di saat momen yang tepat.
Perlombaan balap karung sering kali ada dan mengandung gelak tawa. Setiap peserta beradu mencapai finish dengan berlari atau melompat-lompat menggunakan karung goni.
Menurut JJ Rizal, pemilihan karung goni adalah untuk mengingatkan pada keadaan masa penjajahan, karna masyarakat hanya menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian rakyat.
Dalam permainan ini, peserta harus fokus dan melompat dengan teknik yang baik menjadi kunci untuk memenangkan permainan. Banyak peserta yang menggunakan teknik lari, namun banyak yang kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Makna kemerdekaan yang dapat diambil dari permainan ini adalah untuk mencapai kesuksesan diperlukan fokus dan lompatan-lompatan untuk mencapai kemenangan. Semakin besar lompatan dalam keadaan yang seimbang, semakin cepat kita mencapai kemerdekaan.
Itulah Kawula Muda makna dari masing-masing perlombaan dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang sering ditemui setiap 17 Agustus.