di lingkungan kalian ada yang suka pick me nggaa sih?
Istilah "pick me" akhir-akhir ini sering kita dengar di media sosial, terutama di kalangan Kawula Muda.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain, terutama dari lawan jenis. Tapi, apa sih arti "pick me"?
Dalam konteks bahasa slang atau istilah gaul, "pick me" merujuk pada seseorang yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan perhatian.
Selain itu, dalam Urban Dictionary, kata "pick me" menggambarkan orang yang bersedia melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian dan diterima dalam kelompok tertentu.
Di media sosial, istilah "pick me" dibagi menjadi dua kategori, yaitu "pick me boy" dan "pick me girl".
"Pick me girl" merujuk pada seorang gadis yang berusaha tampil berbeda untuk menarik perhatian pria. Terkadang, seorang "pick me girl" bahkan bisa merendahkan perempuan lain agar dirinya terlihat lebih menonjol.
Sama seperti "pick me girl", "pick me boy" adalah istilah untuk pria yang berusaha menarik perhatian dan diterima oleh perempuan. Terkadang, istilah ini juga dikenal dengan sebutan simps atau nice guys. Pria dengan sifat ini akan berusaha keras untuk tampil menarik di hadapan perempuan.
Secara umum, "pick me" memiliki konotasi negatif karena dapat terkesan seperti sikap mencari perhatian berlebihan atau berusaha tampil lebih istimewa.
Namun, di beberapa konteks, kata ini juga bisa digunakan dengan cara humoris untuk menyindir orang yang terlalu berambisi mendapatkan perhatian.
Berikut ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat pick me girl:
1. Suka pamer make up atau berpenampilan cantik dan menarik.
2. Sering berusaha untuk tampil beda dari perempuan lain agar dilihat sebagai orang yang unik.
3. Sering pergi dengan laki-laki.
4. Ingin menjadi primadona di kalangan laki-laki.
5. Sering mempermalukan perempuan lain, agar terlihat lebih menarik dan memiliki kelebihan.
Sedangkan untuk pick me boy, berikut ini ciri-cirinya:
1. Pura-pura menjadi feminis, dan menjatuhkan pola pikir laki-laki lain agar terlihat berbeda dan berpihak pada perempuan.
2. Mudah terintimidasi dengan laki-laki yang percaya diri.
3. Sering merendahkan teman laki-laki lainnya.
4. Selalu ingin menunjukkan sisi perilaku yang ramah dan lembut pada perempuan, tetapi bisa berubah ketika ditolak.
Jangan biarkan stereotype atau tekanan sosial mengubah siapa kamu sebenarnya! Keep it real, Kawula Muda! 😉