Turut berduka atas kematian Park Soo Ryun
Bintang drama Korea Snowdrop, Park Soo Ryun meninggal dunia di usia 29 tahun secara mendadak setelah dinyatakan mati otak.
Melansir Koreaboo, Park Soo Ryun meninggal dunia pada Minggu, (11/06/2023) setelah terjatuh dari tangga di rumahnya dan dinyatakan mati otak.
"Hanya otaknya yang tidak sadar, tapi jantungnya masih berdetak. Pasti ada seseorang yang membutuhkan (organ tubuh Park Soo-ryun)," kata ibu Park Soo-ryun dikutip dari Soompi, Rabu (14/06/2023).
Pihak keluarga Park Soo Ryun memutuskan untuk mendonasikan organ tubuh sang aktris kepada yang membutuhkan. Pihak keluarga menyatakan jika mereka akan hidup dengan nyaman jika mengetahui organ (jantung) Park Soo Ryun diberikan ke seseorang dan berdetak, Kawula Muda.
Lantas, apa kondisi mati otak atau brain death yang dialami oleh Park Soo Ryun?
Mati otak atau mati batang otak adalah kondisi ketika seluruh aktivitas di otak terhenti secara permanen. Mengutip National Health Service, hal ini terjadi setelah tidak adanya distribusi darah dan oksigen ke otak yang menyebabkan seluruh sistem otak tidak lagi bekerja dengan sempurna secara keseluruhan.
Batang otak sendiri adalah bagian bawah otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang, yakni bagian dari sistem saraf pusat di tulang belakang. Batang otak bertanggung jawab untuk mengatur sebagian besar fungsi otomatis tubuh yang sangat penting bagi kehidupan, termasuk pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan menelan.
Batang otak juga menyampaikan informasi dari otak ke seluruh tubuh, sehingga memainkan peran penting dalam fungsi inti otak, seperti kesadaran, kewaspadaan, dan gerakan.
Kondisi ini juga berarti, mereka yang mengalaminya tidak akan sadar kembali atau dapat bernapas tanpa bantuan.
Seseorang yang mengalami mati otak adalah seseorang yang menggunakan mesin penunjang kehidupan buatan karena tidak lagi memiliki fungsi otak.
Pada kasus Park Soo Ryun yang jantungnya diklaim masih berdetak, secara hukum, seseorang yang dinyatakan mati otak telah meninggal. Pasien dengan mati otak tidak memiliki kesempatan untuk pulih karena tubuh mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa alat bantuan.
Pasalnya, dada pasien tetap berdetak dan tampak naik turun dari ventilator atau mesin penunjang kehidupan lainnya. Namun, pasien tidak akan pernah sadar kembali atau mulai bernapas sendiri, Kawula Muda.
Kulit pasien mungkin akan terasa hangat dan pasien tampak seperti sedang beristirahat. Namun, kondisi mati otak berbeda dengan koma.
Sertifikat kematian akan diterbitkan mencerminkan tanggal ketika mati otak dideklarasikan, bukan ketika jantungnya berhenti di waktu setelahnya.
Di beberapa negara, setelah mati otak, organ pasien dapat didonorkan dan digunakan untuk transplantasi, yang sering kali dapat menyelamatkan nyawa orang lain jika sang pasien memang sudah menyatakan atau keluarga dan pasangan mengizinkan.
Seperti yang dikutip IDN melalui LifeSource, koma adalah keadaan tidak sadar yang dalam dengan mata tertutup, yang mana seseorang tidak dapat merespons orang atau lingkungan di sekitarnya.
Saat mengalami koma, seseorang masih hidup dan terdapat beberapa aktivitas otak, tergantung tingkat keparahan cedera, waktu pemulihan berbeda-beda dan koma bisa bersifat sementara atau permanen.
Orang yang sedang koma mungkin memiliki respons batang otak, pernapasan spontan, dan/atau tidak membuat gerakan/tidak ada respons motorik sama sekali.
Koma memiliki tiga kemungkinan hasil, yaitu perkembangan ke kematian otak, pemulihan kesadaran, atau evolusi ke keadaan kesadaran yang tertekan secara kronis, seperti kondisi vegetatif.
Pasien dalam keadaan koma tidak dipertimbangkan untuk donor organ, mata, atau jaringan.
Sedangkan, mati otak adalah kematian, yakni kondisi di mana sudah tidak ada lagi fungsi otak.
Mati otak terjadi akibat pembengkakan di otak. Aliran darah di otak berhenti dan tanpa darah untuk mengoksidasi sel, jaringan pun mati. Kondisi ini tidak dapat dibalikkan (irreversible). Setelah jaringan otak mati, tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki atau memulihkannya.
Mati otak disebabkan oleh suplai darah atau oksigen ke otak terhenti. Hal ini bisa disebabkan oleh:
1. Henti jantung, ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen
2. Serangan jantung
3. Stroke
4. Pembekuan darah atau penyumbatan pembuluh darah yang mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh
5. Cedera yang parah
6. Pendarahan otak
7. Infeksi seperti ensefalitis
8. Tumor otak
Melansir Very Well Health, ada sejumlah tes yang biasanya dilakukan untuk memeriksa kematian otak, seperti menyinari kedua mata dengan senter untuk melihat apakah kedua mata bereaksi terhadap cahaya.
Tidak hanya itu, sedikitnya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum menyatakan seseorang mati otak, seperti
1. Tidak tanggap
2. Tidak ada refleks
3. Apnea atau ketidakmampuan bernapas tanpa ventilator
Kawula Muda, itulah hal yang perlu lo ketahui tentang kondisi mati otak yang menjadi penyebab aktris Park Soo Ryun meninggal dunia.