Lo pernah ngerasain ga?
Sahabat, mereka adalah orang-orang yang sering kali ada saat kita membutuhkan. Kedekatan yang terjalin bahkan sering membuat hubungan kita dengannya terasa seperti keluarga.
Bertengkar dengan sahabat memang hal yang lumrah terjadi. Namun, ketika pertengkaran berujung pada 'friendship breakup', situasinya menjadi berbeda.
'friendship breakup' dapat terjadi karena kesalahpahaman atau jarak yang tercipta dari kesibukan kita sehari-hari. Ketika 'friendship breakup' terjadi, sakitnya bisa dirasakan, mirip dengan perasaan saat putus cinta.
Apakah lo juga pernah merasakan hal ini, Kawula Muda? Yuk kita ulas bareng tentang apa itu 'friendship breakup'.
Putus hubungan dengan sahabat, memang merupakan hal yang menyakitkan. Kondisi ini dikenal dengan istilah friendship breakup, karena rasa sakitnya yang mirip dengan perasaan putus cinta dengan kekasih
Menghadapi perpisahan dalam persahabatan memang tidak mudah, seperti yang dijelaskan oleh Psych Central. Perpisahan ini sering kali berdampak pada mood dan kegiatan sehari-hari.
Karena perpisahan persahabatan ini sangat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional, akhir dari sebuah persahabatan dapat menyebabkan perubahan besar dalam hidup seseorang.
Perpisahan yang disebabkan oleh perselisihan atau tindakan menyakitkan dari seorang sahabat bisa sangat menyakitkan.
Very Well Mind juga menyebutkan bahwa persahabatan dapat berakhir karena berbagai alasan seperti salah paham, perubahan situasi, jarak yang semakin jauh, persahabatan yang toksik, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Terlalu banyak memikirkan situasi ini dapat mengganggu konsentrasi dan menyebabkan sakit hati yang berlarut-larut. Ini bisa membuat seseorang kesulitan untuk melanjutkan hidup.
Oleh karena itu, kalau lo mengalami hal ini, cobalah untuk tidak terlalu memikirkan perpisahan persahabatan tersebut. Ini akan membantu lo untuk fokus kembali dan melihat masa depan dengan pandangan yang baru.
Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang apa itu 'friendship breakup'. Pengalaman ini bisa sebanding dengan sakitnya putus cinta. Memang, 'friendship breakup' bukan proses yang mudah, namun sangat penting untuk memungkinkan kita melanjutkan kehidupan sehari-hari.
Terimalah perasaanmu, beri dirimu waktu untuk menyembuhkan luka. Ingat, memutuskan persahabatan bisa jadi langkah awal menuju pertumbuhan diri dan kebahagiaan yang berkelanjutan.
Menghormati diri sendiri dan mengetahui batasan dalam hubungan adalah kunci menjaga kesehatan mental dan emosional. Jadi, walaupun terasa sakit, 'friendship breakup' bisa jadi momen untuk mencari hubungan yang lebih sehat dan membangun diri sendiri.