Apa Itu Buta Warna Parsial?

Jadi beda sama buta warna total

Ilustrasi mata (UNSPLASH/Amanda Dalbjorn)
Tue, 31 May 2022

Buta warna adalah kondisi saat seseorang tidak dapat melihat warna dengan jelas. Akibatnya, pengidap buta warna akan mengalami kesulitan dalam membedakan warna-warna tertentu. 

Namun, buta warna tidak hanya berupa buta warna total, loh! Melainkan ada fenomena saat seseorang hanya tidak dapat melihat beberapa warna tertentu. Itulah yang dinamakan buta warna parsial.

Ilustrasi mata (UNSPLASH/Vince Fleming)

 

Dikutip dari Halodoc, buta warna parsial adalah jenis buta warna yang paling umum ditemui. Biasanya, mereka akan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu warna. 

Hal itu dikarenakan berkurangnya fungsi sel kerucut merah atau kerucut hijau yang menyebabkan sulitnya membedakan warna. 

Adapun buta warna parsial memiliki beberapa ciri dan karakter, misalnya seperti berikut!

- Deuteranopia (melihat warna merah menjadi kuning kecokelatan dan hijau menjadi krem)

- Pratanopia (melihat warna merah menjadi hitam, warna jingga dan hijau menjadi kuning, dan sulit membedakan warna ungu dan biru)

- Protanomali (melihat warna jingga, merah, dan kuning serupa warna hijau)

- Deuteranomalia (melihat warna hijau dan kuning menjadi merah serta sulit membedakan warna ungu dan biru)

- Tritanomasi (melihat biru tampak hijau, sulit membedakan kuning dan merah)

- Tritanopia (melihat biru tampak hijau dan warna kuning tampak ungu atau abu-abu muda)

Buta warna parsial biasanya terjadi ketika salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen. Fotopigmen adalah sebuah molekul yang bertugas untuk mendeteksi warna pada sel-sel retina. 

Selain karena faktor keturunan, buta warna juga dapat terjadi ketika seseorang terpapar zat kimia berbahaya hingga kerusakan bagian tubuh. Sebut saja kerusakan pada mata, saraf penglihatan, hingga bagian otak yang bertugas memproses informasi tentang warna. 

Sementara itu, hingga kini buta warna parsial lewat genetik tidak dapat disembuhkan. Hal itu dikarenakan belum memungkinkannya untuk mengganti sel kerucut pada retina.

Berita Lainnya