Kawula Muda, jangan mendiagnosa diri lo sendiri , ya!
Kawula Muda, istilah anxiety cukup sering dibicarakan akhir-akhir ini. Anxiety atau kecemasan cukup sering menjadi bahasan di berbagai media sosial karena setiap orang memiliki perasaan cemas di beberapa titik dalam hidup mereka.
Faktanya, memiliki rasa cemas merupakan hal yang wajar loh, Kawula Muda. Setiap orang bisa merasa cemas ketika menghadapi atau sedang berada dalam situasi yang dirasakan mengancam atau menakutkan.
Misalnya, lo mungkin saja merasa khawatir dan cemas ketika menghadapi ujian, tes kesehatan, atau wawancara kerja.
Namun, cemas dan gangguan kecemasan adalah dua kondisi yang berbeda. Pada tingkatan yang tergolong parah, anxiety dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Melansir American Psychological Association, anxiety atau kecemasan adalah emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir, dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah.
Seseorang dengan gangguan kecemasan biasanya memiliki pikiran atau kekhawatiran mengganggu yang berulang seperti menghindari situasi tertentu karena khawatir.
Seseorang yang memiliki anxiety atau kecemasan juga mungkin saja memiliki gejala fisik seperti berkeringat, gemetar, pusing, atau detak jantung yang cepat.
Untuk diketahui, anxiety tidak sama dengan ketakutan, loh. Anxiety dianggap sebagai respons jangka panjang yang berorientasi pada masa depan yang secara luas dan berfokus pada ancaman yang tersebar.
Sedangkan ketakutan adalah respons yang sesuai, berorientasi pada masa kini, dan berumur pendek terhadap ancaman yang dapat diidentifikasi dengan jelas dan spesifik.
Melansir NHS UK, anxiety memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1. Merasa gelisah atau khawatir
2. Mengalami kesulitan berkonsentrasi atau tidur
3. Pusing atau jantung berdebar-debar
4. Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya
5. Gemetar, lemas, dan berkeringat
6. Kesulitan mengendalikan perasaan khawatir
1. Genetik atau turunan
2. Memiliki riwayat pengalaman stres atau traumatis
3. Memiliki kondisi kesehatan jangka panjang
4. Memiliki riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol
1. Membatasi konsumsi kafein dan alkohol
2. Tidur yang cukup
3. Penuhi gizi seimbang
4. Berolahraga secara teratur dan berhenti merokok
5. Membuat jurnal
6. Bersantai dan bertemu dengan orang-orang terdekat
Untuk kasus yang parah, penanganan anxiety membutuhkan obat-obatan dan terapi, Kawula Muda.
Meski begitu, jangan sampai lo mendiagnosa diri lo sendiri ya, Kawula Muda! Oleh karena itu, jika lo mengalami rasa cemas berkepanjangan dan mengganggu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan psikiater atau profesional untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.