Kawula Muda, kamu percaya ada angka pembawa hoki enggak?
Di sejumlah negara terdapat beberapa angka yang dipercaya bisa membawa keberuntungan alias hoki dan juga kesialan. Di Amerika, masyarakatnya sangat percaya bahwa angka 13 bisa membawa kesialan.
Begitu pun dengan masyarakat Jepang, yang masih percaya bahwa beberapa angka bisa membawa keberuntungan serta kesialan. Masyarakat Negeri Matahari Terbit itu bahkan sangat memerhatikan angka ganjil dan genap terutama pada saat pernikahan dan juga pemakaman.
Angka ganjil yang tidak bisa dibagi dua dinilai sangat baik dalam upacara pernikahan. Harapannya, pasangan yang menikah tidak akan terpisahkan.
Karena itulah, setiap tamu undangan harus memerhatikan uang amplop (goshugi) yang akan diberikan untuk pasangan yang menikah. Sebaiknya, uang amplop pengantin diberikan dalam jumlah ganjil. Nantinya, para pengantin juga akan memberikan hadiah dalam jumlah ganjil.
Hal yang sama juga berlaku untuk uang kedukaan atau koden yang sebaiknya diberikan dalam jumlah ganjil. Dengan melakukan hal tersebut mereka berharap bahwa hubungan antara yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan tidak akan terputus.
Melihat kepercayaan masyarakat Jepang yang cukup tinggi terhadap angka, kira-kira angka berapa saja yang dipercaya sebagai angka pembawa hoki dan angka sial ya?
Melansir dari japanesestation.com, masyarakat Jepang menganggap angka 7 (tujuh) atau Shichi/Nana sebagai angka yang bisa membawa keberuntungan terhadap seseorang. Angka 7 dinilai sebagai angka suci karena merupakan sangat penting dalam ajaran Budha. Jadi, enggak heran kalau banyak kebudayaan Jepang yang berkaitan dengan angka tujuh.
Masyarakat Jepang hingga kini masih merayakan hari ketujuh bayi yang baru lahir. Mereka juga memperingati hari ketujuh orang yang sudah meninggal karena percaya saat itu jiwa orang meninggal sedang ‘menyeberang’.
Selain itu, angka tujuh juga banyak digunakan dalam berbagai istilah di Jepang. Seperti istilah Nanakusa atau yang berarti tujuh jenis rempah. Di Jepang, ada tradisi makan Nanakusa-gayu atau bubur tujuh rempah di setiap tanggal tujuh Januari.
Hari ini kemudian disebut sebagai Haru no Nanakusa atau tujuh rempah musim semi. Mereka percaya bahwa dengan makan tujuh rempah yang ada dalam bubur tersebut dapat menghilangkan roh jahat dalam tubuh seseorang.
Selain angka tujuh, angka 8 (delapan) juga disebut angka pembawa hoki. Ini karena berhubungan dengan huruf Kanji angka delapan yang disebut sebagai Suehirogari. Bentuknya yang melebar ke bawah mengingatkan pada kemakmuran dari pertumbuhan.
Sama seperti kepercayaan masyarakat China, Jepang juga memercayai bahwa angka 4 (empat) bisa membawa kesialan dalam hidup. Dalam karakter China, angka empat disebut shi yang dalam bahasa Jepang berarti kematian.
Oleh karena itu banyak orang Jepang menghindari angka ini dalam kehidupan sehari-hari karena bisa membawa nasib buruk. Makanya, di sejumlah tempat seperti hotel, apartemen, dan gedung-gedung di Jepang menghindari angka 4.
Selain angka 4, ternyata angka 9 (sembilan) juga dipercaya bisa membawa kesialan. Ini karena angka 9 dalam karakter China disebut ku yang berarti menderita dalam bahasa Jepang. Baik dalam bacaan China maupun Jepang, angka 9 tetap dibaca sama yaitu ku atau kokono.
Karena angka 4 dan 9 dipercaya sebagai angka sial, maka ada sejumlah angka kombinasi yang juga diyakini bisa membawa ketidakberuntungan.
Angka kombinasi 4 dan 2 di Jepang dilafalkan sebagai Shini yang jika diartikan menjadi akan mati. Karena hal itu, banyak masyarakat Jepang percaya, angka 42 terkesan seperti mendoakan seseorang segera meninggal dunia.
Kombinasi angka lainnya yang dipercaya bisa membawa kesialan adalah 4 dan 9. Masyarakat Jepang kombinasi angka 49 adalah kombinasi paling buruk.
Dalam bahasa Jepang, angka 49 dibaca Shiku yang berarti kematian yang menyakitkan. Angka kombinasi ini seakan-akan seperti ungkapan untuk orang yang sedang sekarat atau menderita.
Kawula Muda, kalau kalian percaya enggak kalau angka-angka tadi bisa membawa hoki ataupun kesialan?