Kawula Muda, game Among Us ternyata makin banyak peminatnya.
Game Among Us versi teleon seluler (ponsel) secara resmi telah diunduh sebanyak 217 juta kali. Meski sudah ada sejak dua tahun lalu, kepopuleran game ini baru viral setelah pandemi Covid-19 datang pada 2020.
Maka dari itu, banyak yang mengaitkan game ini dengan pandemi yang sedang terjadi. Dengan banyaknya orang yang terjebak di rumah akibat karantina, Among Us memberikan pilihan kepada mereka yang bukan gamer untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi.
Hal ini mirip seperti game werewolf yang berhasil mentransfer banyak aspek sosial yang tadinya permainan di atas meja menjadi video permainan.
Data dari SensorTower menyebutkan jumlah unduhan secara besar-besaran menjadi titik kesuksesan game Among Us versi seluler. Pada Oktober 2020, jumlah unduhan Among Us tercatat sudah lebih dari 75 juta kali.
Versi ini juga sudah menghasilkan pendapatan lebih dari $39 juta atau sekitar Rp 546 triliun, walau gamenya gratis untuk dimainkan. Sebagian besar pendapatan didapat dari para pemain yang membeli aksesoris untuk karaktek mereka.
Bahkan kesusksesan ini sampai membuat sang pengembang, Innersloth, membatalkan sekuel selanjutnya dan fokus mempertahankan dan memperluas versi yang sudah ada.
Tentu saja pandemi bukan satu-satunya faktor penyumbang suksesnya Among Us. Perwakilan Amerika Serikat, Alexandria Ocasio-Cortez, memainkan game ini di Twitch dan mendesak orang agar memberikan hak suara dalam pemilu 2020.
Hal itu menjadi salah satu aliran terbesar dalam sejarah situs tersebut sekaligus memperluas publisitas game-nya.
Bagaimana pun saat ini Among Us mencapai tingkat kesuksesan bukan karena terobosannya, melainkan karena apa yang ia sediakan di tengah kondisi dunia yang sedang terjadi. Game ini memberikan orang-orang cara untuk saling terhubung dengan tetap melakukan physical distancing.