Kawula Muda ada yang pernah liat hantu?
Tak jarang beberapa orang mengaku bisa melihat hantu atau bahkan bisa berkomunikasi dengan makhluk halus tersebut.
Perdebatan mengenai kebenaran keberadaan hantu sering dijumpai baik dalam ruang diskusi resmi maupun diskusi ringan di tongkrongan.
Hantu merupakan objek gaib yang sulit dilihat oleh mata telanjang, oleh karenanya beberapa orang menganggap hal tersebut hanya halusinasi semata. Lantas bagaimana penjelasan ilmiah mengenai hantu?
Joe Nickell selaku peneliti senior dari Komite Penyelidikan Skeptis, sebuah organisasi yang melakukan penyelidikan ilmiah terkait klaim aktivitas paranormal. Dilansir dari BBC News, ia mencoba menjawab pertanyaan terkait kebenaran hantu.
"Saya sudah menyelidiki banyak rumah, penginapan, bioskop, kuburan, kastel, penjara tua, hingga gedung perkantoran yang katanya angker. Tapi saya belum pernah menemukan bukti kejadian paranormalnya," ungkap Nickell.
Nickell tampaknya tidak menemukan apa pun yang bisa ia jelaskan sebagai hantu. Baginya hantu muncul karena kondisi fisiologis seseorang, misalnya karena mengalami sleep paralysis.
Sleep paralysis sendiri adalah kelumpuhan tidur merujuk pada ketidakmampuan tubuh bergerak ketika sedang tidur ataupun ketika bangun tidur.
Setali tiga uang dengan pendapat Nickell, Vic Tandy seorang insinyur dari Inggris menjabarkan alasan orang melihat hantu atau penampakan dari makhluk tak kasat mata tersebut berasal dari infrasonik.
Infrasonik adalah frekuensi suara yang sangat rendah (20Hz) yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia, namun bisa dirasakan.
Infrasonik juga menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dan seolah-olah ada seseorang atau sesuatu yang lain dalam ruangan. Hal tersebut bisa menimbulkan rasa takut yang mendalam, mual dan gelisah.
Sementara itu keracunan karbon monoksida bisa menyebabkan seseorang bisa halusinasi. Hal ini disebabkan lantaran gas karbon monoksida bisa meresap dengan cepat ke saluran darah.