Gak terasa, bulan Ramadan tahun ini sudah berakhir ya..
Sebulan penuh umat Muslim menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Setelah itu, mereka menyambut hari kemenangan dengan hari raya Idul Fitri.
Untuk menyambut Idul Fitri, terdapat tradisi yang biasa dilakukan di Indonesia, yaitu berkeliling dari kampung ke kampung membawa beduk dan obor.
Istilah takbir atau takbiran diambil dari pelafalan Arab "Allahu Akbar" yang berarti Allah Maha Besar. Ini dianjurkan untuk umat Muslim membaca takbir di hari raya.
Tradisi takbiran di Indonesia berbeda dengan negara lain, loh Kawula Muda. Lihat yuk, apa saja tradisi takbiran di belahan dunia:
Di Arab, tradisi takbiran dilakukan dari jauh-jauh hari. Berbagai hiburan yang ada di sana, seperti pawai dan acara lain yang dimeriahkan oleh berbagai selebritas.
Biasanya, malam takbiran digelar di King Abdullah Park dan Prince Sattam Park. Ada juga bazaar makanan dan acara olahraga.
Berbeda dengan Indonesia, di Arab Saudi, takbir dikumandangkan tanpa beduk sepanjang malam.
Kalau di Maroko, perayaan takbiran dilakukan setelah orang-orang pulang melaksanakan Shalat Idul Fitri, nih!
Masyarakat di sana akan menyantap makanan mewah sembari mengobrol berasam sanak saudara. Makanan tradisional seperti pancake Maroko, Baghrir serta biskuit dan teh mint.
Di negara yang memiliki salah satu keajaiban dunia Taj Mahal ini, malam takbiran biasanya digelar dengan bazaar dan berbelanja.
Wanita-wanita di sana akan menghias tangan mereka menggunakan henna serta pakaian tradisional.
Sebenarnya, tidak jauh di negara kita, di India biasanya melakukan Idul Fitri dengan menyediakan makanan manis, makanan spesial, dan mengenakan pakaian baru.
Sama juga, nih dengan di Indonesia. Di Turki, masyarakatnya mengunjungi tempat orang-orang terdekat sembari menggunakan pakaian terbaik mereka saat takbiran.
Mereka juga mengucapkan salam dan memberi/mendapatkan permen, cokelat, dan sejumlah uang. Kalau kita disebut dengan THR ya, Kawula Muda!
Walaupun masyarakat Muslim di sana merupakan minoritas, namun perayaan takbiran tetap berjalan dengan meriah, loh!
Di Xinjiang, Cina, saat takbiran masyarakat pria akan menggunakan jas khas dan kopiah berwarna putih. Sedangkan untuk wanita, memakai baju hangat serta kerudung.
Mereka bersilaturahmi dan makan-makan, serta mengunjungi makan para leluhur untuk memberikan doa. Tradisi doa ini untuk menghormati ratusan muslim yang tewas selama Dinasti Qing dalam revolusi kebudayaan.
Berbeda dari negara-negara yang telah disebutkan di atas, di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak begitu meriah. Bahkan, hari raya Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional.
Masyarakat Eropa hanya melakukan kumpul-kumpul di satu masjid dan menyuguhkan beragam macam hidangan dari berbagai negara sebagai santapan saat merayakan takbiran.
Walau berbeda, umat Muslim di sana tetap merasakan hangatnya malam takbiran serta Idul Fitri.
Takbiran dilaksanakan dengan cara yang tenang dan hikmat di Amerika Utara. Saat pengunjung Ramadan datang, pada malam takbiran akan diumumkan via e-mail, website, atau telepon.
Saat hari raya, masyarakat menggunakan pakaian terbaik mereka dan pergi ke majelis untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri. Sehabis itu, mereka bersalaman untuk mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, ya untuk Kawula Muda yang merayakan!