Kawula Muda, semangat terus, ya!
Kawula Muda, kesedihan merupakan bagian dalam kehidupan yang akan selalu mengiringi rasa bahagia. Meski begitu, beberapa kejadian yang menyedihkan bahkan buruk akan cukup membekas bagi beberapa orang.
Penyebab seseorang merasa kehilangan atau mengalami kesedihan juga beragam, seperti mengakhiri hubungan, kehilangan pekerjaan, perubahan bahkan kehilangan karena kematian orang yang dicintai.
Ketika merasa kehilangan, sangat wajar jika lo menangis, marah, menarik diri, atau merasa hidup tidak berarti. Sebab, setiap orang akan memproses kesedihan dan kehilangan dengan berbeda.
Namun, yang perlu lo ingat, proses tersebut adalah bagian diri lo untuk menyembuhkan luka.
Melansir jurnal psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, seorang psikiater bernama Elizabeth Kubler-Ross mengenalkan model tahapan kehilangan atau kesedihan bernama Model Kubler-Roos yang terdiri dari lima tahap.
Dengan mengetahui tahapan kehilangan atau 5 stages of grief yang harus dilalui, lo akan mengerti betapa hebatnya diri lo membuat sebuah ‘pertahanan’ untuk bahagia seperti semula.
Seperti apa tahapan kehilangan yang harus dilalui oleh seseorang dan pengaruhnya bagi kehidupan? Simak penjelasannya di bawah ini!
Denial adalah tahapan penolakan ketika seseorang menyangkal dan cenderung pura-pura tidak tahu bahwa ada sesuatu hal yang terjadi.
Denial sebenarnya memiliki manfaat untuk meredam emosi negatif yang datang sehingga seiring berjalannya waktu, kesedihan yang lo rasakan akan semakin berkurang. Denial merupakan proses di mana lo mulai merasakan emosi yang sebelumnya lo sangkal.
Dalam tahap ini, seseorang akan dihantui dengan perasaan-perasaan, seperti “Hal ini tidak mungkin terjadi, ini hanya mimpi!”, “Dia masih hidup, tidak mungkin meninggalkan saya seperti ini”, “Apakah ini semua nyata?” atau reaksi awal saat seseorang mendapati dirinya berhadapan dengan situasi-situasi yang sama sekali tidak diinginkan.
Efek dari penolakan akan membuat lo memendam perasaan yang bisa menjadi bom waktu. Dalam tahap anger atau kemarahan, perasaan yang terus-menerus dipendam akan memicu amarah.
Kemarahan ini bisa diarahkan pada orang lain. Meski begitu, setelah kemarahan mereda, lo akan mulai berpikir rasional tentang apa yang terjadi dan merasakan emosi yang disembunyikan selama ini. Singkatnya, lo sudah mengeluarkan emosi yang terpendam.
Bargaining atau tahap tawar-menawar akan dialami oleh seseorang saat sedih. Kawula Muda mungkin akan berandai-andai atas kemungkinan yang seharusnya dilakukan sebelum peristiwa terjadi. Misalnya, “seandainya saja..” atau “bagaimana jika aku tidak melakukan..”.
Tahapan ini merupakan tahapan di mana seseorang akan memberikan harapan terhadap diri sendiri atas kehilangannya, Kawula Muda. Meski menyakitkan, tahapan ini akan membantu seseorang untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat dirinya dirugikan dan mengakibatkan kehilangan.
Tawar-menawar adalah garis pertahanan melawan emosi kesedihan, yang membantumu menunda kesedihan, kebingungan, atau sakit hati.
Jika tahap awal adalah tahap di mana lo akan berusaha melawan emosi negatif, pada tahap depresi, semua perasaan tersebut akan terkumpul.
Depresi adalah tahap paling sulit dalam kehilangan atau kesedihan. Depresi dalam tahap kehilangan bukanlah gangguan mental, melainkan keadaan individu yang kembali ke realitas yang tidak diharapkannya.
Jika kesedihan merupakan proses penyembuhan, maka depresi adalah salah satu dari beberapa langkah yang diperlukan di sepanjang proses.
Tahap ini merupakan tahap kunci untuk menghadapi kesedihan dengan cara yang baik. Meski begitu, jika dirasa tidak mampu, lo bisa meminta bantuan profesional untuk melewati tahapan yang satu ini.
Kesadaran akan akar masalah yang dihadapi mungkin membuatmu putus asa secara mendalam, tapi inilah langkah yang harus dilewati untuk bangkit.
Tahap terakhir dari tahapan kehilangan adalah acceptance atau penerimaan. Penerimaan di sini memang tidak selalu diartikan bahagia atau telah melupakan seutuhnya.
Tahapan penerimaan adalah tahap lo mulai menerima bahwa hal buruk memang telah terjadi dan mengerti arti permasalahan tersebut bagi hidup.
Dalam tahap ini, lo juga akan merasakan perbedaan dalam diri karena telah melewati perubahan yang cukup besar.
Lo juga akan sadar, bahwa tidak ada yang bisa diulang atau diubah, serta tidak ada gunanya untuk menunggu atau terus meratapi.
Kawula Muda juga akan memulai hidup baru dengan situasi yang baru, karena sudah belajar melalui tahapan sebelumnya.
Kawula Muda, itulah 5 stages of grief atau tahapan kehilangan yang harus dilalui seseorang untuk keluar dari perasaan sedih.
Teori lima tahap kesedihan memanglah tidak dapat diterapkan kepada semua orang, sebab perasaan dan kepribadian manusia yang sangat kompleks.
Meski begitu, dimanapun tahapan yang saat ini lo rasakan, semoga lo bisa bahagia selalu, ya!