Kawula Muda, di antara 5 hal di bawah ini, mana yang sudah kalian lakukan?
Terlalu banyak aktivitas terkadang membuat pikiran buntu dan tidak fokus. Ketika otak dituntut bekerja keras, maka yang perlu diperhatikan adalah menjaga otak agar selalu dalam keadaan sehat.
Nah, kalian bisa mulai membangun otak yang lebih sehat, lebih pintar, dan lebih kuat melalui lima kebiasaan praktis ini.
Jika otot butuh protein, tulang butuh kalsium, maka otak butuh Omega-3. Otak manusia, 60 persennya merupakan lemak yang sebagian besar terdiri dari asam lemak Omega-3 atau biasa disebut Docosahexaenoic (DHA), yang berperan membantu pertumbuhan sel otak baru.
Mengonsumsi nutrisi yang mengandung Omega-3 akan meningkatkan daya ingat, perhatian terhadap detail, serta kemampuan untuk menyerap dan menerapkan informasi.
Omega-3 dapat kalian dapatkan dalam bahan makanan ikan-ikanan, seperti ikan salmon, makarel, teri, dan sarden. Jika tidak suka ikan, cukup konsumsi suplemen minyak ikan yang berkualitas.
Dalam sebuah studi pada 2010 yang muncul di Journal of Experimental Psychology, para peneliti menemukan bahwa bermain catur dapat meningkatkan kinerja di kedua sisi otak.
Catur juga membantu otak untuk menstimulasi pertumbuhan dendrit, yaitu bagian dari sel otak yang berfungsi mengantarkan sinyal dari sel satu ke sel yang lain, sehingga kemampuan otak untuk memproses informasi dan kecerdasan umum akan meningkat.
Mempelajari bahasa baru akan membantu meningkatkan volume otak dan memperkuat "otot mental".
Dalam majalah NeuroImage edisi Oktober 2012, para ilmuwan menemukan bahwa mempraktikkan bahasa baru secara konsisten menghasilkan volume hipokampus yang lebih tinggi.
Hipokampus merupakan bagian otak yang tugas utamanya berkaitan dengan memori.
Selain itu, sebuah studi oleh University of Chicago yang diterbitkan dalam Psychological Science edisi April 2012 menemukan bahwa orang yang berbicara bahasa tambahan lebih mampu membuat keputusan yang lebih berbasis rasional dibandingkan dengan berbasis emosional.
Banyak orang memilih mengonsumsi suplemen tertentu untuk mengurangi stres. Padahal ada cara lain yang bisa dilakukan yaitu dengan menulis. Tidak perlu harus menulis novel panjang, cukup tulis buku harian selama 15-20 menit.
Sebuah studi dalam Advances in Psychiatric Treatment edisi September 2005 menemukan bahwa menulis dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Ketika menari, bukan hanya tubuh saja yang bekerja, tetapi juga otak untuk menghafal gerakan dan menyesuaikannya dengan musik.
Muncul di Frontiers in Aging Neuroscience edisi Februari 2016, menari terbukti meningkatkan kesehatan otak, khususnya memori spasial yang berperan dalam meningkatkan kemampuan motorik, kognitif, dan perseptual.
Tak hanya itu, menari juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk berpikir lebih cepat.