Hai Kawula Muda, CR7 masih jawaranya.
Jika sebelumnya kita membahas tentang sejarah bola di dunia, kini bahasan akan lebih pada ke salah satu faktor yang membuat sepak bola begitu menarik dan menjadi olah raga paling populer.
Ya, sepak bola memang tidak semata soal pertandingan. Gosip tentang para pemain sepak bola pun menarik untuk disimak.
Tidak sedikit pemain sepak bola yang menjadi selebritas dunia dengan penghasilan yang fantastis. Dilansir dari Football Espana, setidaknya ada 5 atlet sepak bola yang kini menempati posisi terkaya di dunia.
Siapakah kelima atlet tersebut? Berikut 5 atlet sepak bola terkaya di dunia.
Atlet sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo berada di urutan pertama dengan kekayaan sebesar 1 miliar dolar atau setara Rp 14,8 triliun.
Kapten Portugal itu juga mendapatkan 125 juta dolar (Rp 1,8 triliun) per tahun dari gaji sepak bola dan lainnya, di antaranya iklan dan endorse di akun media sosialnya.
Tempat kedua diduduki oleh pesepak bola asal Argentina, Lionel Messi. Diperkirakan memiliki kekayaan sebanyak 600 juta dolar atau setara Rp 8,9 triliun. Messi mendapatkan gaji sekitar 75 juta dolar (Rp 1,1 triliun) per tahun dari PSG.
Berikutnya ada pemain sepak bola asal Brasil Neymar da Silva yang mendapatkan bayaran dari Paris Saint-Germain (PSG) sebanyak 75 juta dolar atau setara Rp 1,1 triliun per tahun.
Nilai tersebut belum termasuk kerja samanya dengan beberapa merek seperti Panasonic, Volkswagen, Unilever, Castrol, dan masih banyak lagi. Dari kerja samanya dengan merek-merek itu, pemain berusia 30 tahun tersebut bisa meraup keuntungan sebesar 20 juta dolar atau sekitar Rp 297 miliar.
Kylian Mbappe juga turut meramaikan daftar atlet terkaya di dunia. Ia memperolehnya dari perpanjangan kontraknya bersama PSG yang menghasilkan 30 juta dolar atau setara Rp 445 miliar per tahun.
Selain itu, kerja sama Mbappe dengan merek-merek top di atas disinyalir menghasilkan uang sebanyak 20 juta dolar atau sekitar Rp 296 miliar per tahunnya.
Di urutan kelima, Mohammad Salah asal Mesir disinyalir mendapatkan 25 juta dolar AS atau setara Rp 371 miliar per tahun dari Liverpool dan 16 juta dolar atau sekitar Rp 237 miliar dalam bentuk kerja sama sponsor.
Dengan nilai-nilai yang super fantastis tadi, tak berlebihan jika sepak bola memiliki magnet sangat kuat baik bagi yang ingin menggeluti atau pun sekedar menikmati alias menonton permainan dari klub dan pemain idolanya.
Sayangnya, fanatisme pada klub kesayangan seringkali berlebihan dan tak sedikit yang sampai memakan korban, seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pasca laga Arema FC vs Persebaya yang menewaskan lebih dari 130 jiwa.