Hai Kawula Muda, bisnis RS para crazy rich.
Bisnis rumah sakit bisa dibilang merupakan ladang usaha yang tak ada matinya. Terutama semakin banyaknya penyakit baru bermunculan di masa sekarang.
Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan fasilitas kesehatan bagi masyarakat, pihak swasta pun bisa turut andil sehingga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan pelayanan Kesehatan. Tentunya kualitas dan mutu pelayanan kesehatan di negara kita pun akan semakin meningkat.
Sejumlah konglomerat di Tanah Air pun melihat peluang itu tidak hanya sebagai bisnis semata, tetapi juga memiliki tujuan untuk membantu sesama.
Dengan bermodalkan harta yang berlimpah, rumah sakit yang dibangun oleh para konglomerat tersebut memiliki standar internasional dan berkategori mewah.
Siapa sajakah mereka? Berikut daftarnya dikutip dari CNBC, Selasa (14/6/2022):
Dato Sri Tahir adalah pemilik Grup Mayapada, perusahaan konglomerat di berbagai bidang mulai dari perbankan, real estate hingga rumah sakit. Rumah sakit mewah milik Grup Mayapada adalah RS Mayapada yang jaringannya tersebar di kawasan Jabodetabek.
Dengan menggandeng National Healthcare Group (NHG) Singapore, pelayanan dan fasilitas di rumah sakit ini hampir menyamai sejumlah rumah sakit di Singapura.
Pria kelahiran Surabaya pada 26 Maret 1952 ini didapuk sebagai orang terkaya ke-16 dalam majalah Forbes tahun lalu, dengan kekayaan mencapai 2,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 35 triliun.
Mochtar Riyadi merupakan pendiri Grup Lippo sekaligus mertua dari Dato Sri Tahir. Pria asal Malang ini berbisnis rumah sakit dengan bendera Siloam Group, yang kini telah menjadi perusahaan terbuka.
Pada mulanya, Mochtar Riady bekerja sama dengan Gleneagles, perusahaan jaringan rumah sakit di Singapura. Dan setelah kerja sama itu berakhir Mochtar Riady melanjutkan bisnis rumah sakit dengan nama RS Siloam yang kini terus berkembang dan telah tersebar di puluhan kota di Indonesia.
Mochtar Riady termasuk dalam daftar orang terkaya Forbes 2021, di peringkat 23 dengan kekayaan sebesar 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp 24,77 triliun.
Boenjamin Setiawan adalah pendiri Rumah Sakit Mitra Keluarga, yang pertama kali berdiri pada 1989. Pria kelahiran Tegal 23 September 1933 itu akrab disapa Dr Boen dan memiliki gelar doktor di bidang farmakologi sekaligus pendiri perusahaan farmasi Kalbe Farma pada 1966 bersama lima saudaranya.
Sebanyak 25 rumah sakit berada dalam jaringan Mitra Keluarga juga merupakan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Baik RS Mitra Keluarga maupun Kalbe Farma, keduanya kini sudah go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dr Boen termasuk orang terkaya ke-8 di Indonesia dalam daftar Forbes tahun lalu dengan total kekayaan mencapai 4,2 miliar dolar AS atau setara Rp 61,2 triliun.