Larangan ini bahkan dibilang 'gila', Kawula Muda!
Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup. Tidak hanya tertutup, Korea Utara juga dikenal tidak menerima pengaruh dari dunia luar.
Hal ini yang kemudian membuat banyak larangan di Korea Utara. Tidak tanggung-tanggung, Korea Utara bahkan menuliskan larangan tersebut dalam aturan hukum Korea Utara.
Jika ada warga yang ketahuan melanggar, Pemerintah Korea Utara akan memberikan sanksi tegas, bahkan hukuman mati!
Kawula Muda, seperti apa larangan yang terdapat di Korea Utara? Mengapa larangan-larangan tersebut dikatakan ‘gila’?
Simak larangan di Korea Utara di bawah ini!
Secara resmi, Korea Utara memang mengizinkan kebebasan beragama, tetapi dalam praktiknya, sangat berbeda, Kawula Muda. Kepemilikan Alkitab dianggap ilegal, sebab umat Kristiani tidak benar-benar diterima. Jika ada yang melanggarnya, akan ditangkap dan dijebloskan ke kamp kerja paksa.
Ideologi resmi bangsa Korea Utara adalah Juche, yang berakar dari Marxisme dan nasionalisme Korea Utara.
Korea Utara melarang warganya untuk melakukan panggilan telepon ke luar negeri. Bagi yang melanggar, akan dihukum mati. Tidak hanya itu, siapa pun yang ingin berlibur atau pergi ke luar negeri, harus mendapat izin dari pemerintah, Kawula Muda.
Jika salah satu anggota keluarga melakukan kejahatan, ia akan dijebloskan ke penjara bersama keluarganya, Kawula Muda. Hal ini dipercaya akan menghilangkan ‘benih’ perkembangan musuh
Sangat tertutup dengan pengaruh dari luar, Korea Utara bahkan tidak mengizinkan warganya untuk mendengarkan musik asing atau menonton film dalam bahasa asing, termasuk yang berasal dari Korea Selatan. Tindakan ini bahkan dianggap sebagai kegiatan kriminal, Kawula Muda.
Kim Jong Un sempat memberlakukan aturan untuk warganya bahwa mereka dilarang tertawa selama 11 hari dalam masa berkabung memperingati 10 tahun kematian pemimpin Korea Utara, Kim Jong II.
Selain dilarang tertawa, warga Korut juga dilarang untuk berpesta, dilarang minum alkohol, dan dilarang terlibat dalam kegiatan rekreasi. Polisi akan memantau warga yang terlihat tidak berkabung, Kawula Muda.
Kedua hal di atas dilarang oleh pemerintah Korea Utara karena dianggap sebagai simbol kapitalisme, nilai yang bertentangan dengan komunisme atau nasionalisme. Pemerintah Korea Utara bahkan menyediakan pilihan gaya rambut bagi warganya, yakni 18 pilihan bagi wanita dan 10 pilihan bagi pria.
Karena pemerintah Korea Utara tidak ingin membatasi angka kelahiran, Kim Jong Un melarang produksi dan penjualan kondom di Korea Utara. Hal ini menyebabkan banyak orang Korea Utara tidak mengetahui pentingnya menggunakan kondom, Kawula Muda.
Korea Utara menghadapi krisis energi yang parah. Seperti yang dikutip CNBC dari CIA World Factbook 2019, hanya 26 persen populasi Korea Utara yang memiliki akses listrik. Banyak rumah tangga yang hanya memiliki akses terhadap listrik selama 2 jam per hari karena prioritas diberikan ke pabrik.
Penduduk Korea Utara tidak bisa memilih pekerjaan mereka sendiri, Kawula Muda. Setiap pekerjaan sudah dipilihkan oleh pemerintah berdasarkan kebutuhan negara.
Alasan adanya larangan ini adalah koran yang ada di Korea Utara terpampang gambar-gambar pemimpin Korea Utara, Kawula Muda. Jika melipat koran di Korea Utara, lo akan dianggap tidak sopan!
Selain tidak menjalin hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Coca Cola dan McDonald’s dianggap sebagai budaya Barat yang berbahaya, Kawula Muda.
Meski memiliki akses internet, kurang dari 1 persen warga Korea Utara yang bisa menggunakannya. Faktanya, internet hanya bisa digunakan oleh pemimpin politik, mahasiswa di perguruan tinggi elite, dan sangat sedikit lainnya.
Kim Jong Un melarang siapa pun di Korea Utara memiliki nama depan yang sama dengannya.
Kawula Muda, itulah daftar larangan yang ada di Korea Utara, cukup gila, bukan?