Kawula Muda, ternyata ada dua Lady A di dunia ini.
menjadi Lady A. Mereka tidak ingin dihubungkan dengan sejarah perbudakan dan konotasi rasial dari kata antebellum.
Perubahan ini dipicu oleh berkembangnya protes atas tindakan rasialis polisi Minnesota yang menyebabkan meninggalnya warga kulit hitam, George Floyd pada 25 Mei 2020.
Namun, perubahan nama ini justru menyulut masalah lain, yaitu protes dari penyanyi blues dari Seattle, yang sudah menggunakan nama panggung Lady A sejak 1980-an.
“Sekarang ini jadi berlebihan. Mereka memakai nama ini karena masalah Black Lives Matter, yang buat mereka hanya sesaat. Jika ini memang penting, pasti sudah menjadi hal penting buat mereka sebelumnya. Tak harus menunggu Geroge Floyd meninggal untuk menyadari bawa nama mereka berkaitan dengan perbudakan," kata Lady A yang bernama asli Anita White.
Lady A lalu mengatakan tidak akan tinggal diam. Namun, dia juga menyadari beban yang harus ditanggung untuk membuktikan bahwa nama Lady A adalah miliknya. Bahkan, dia mengaku tidak tahu akan butuh biaya berapa besar untuk mempertahankan nama itu.
Menyadari bahwa penggantian nama mereka ternyata menimbulkan masalah, band Lady A tak tinggal diam. Kedua Lady A akhirnya sepakat bertemu secara virtual untuk membicarakan masalah ini.
"Hari ini, kami terhubung secara pribadi dengan seniman Lady A. Kami berbicara dengan transparan, jujur, dan tulus. Kami senang memberitahukan bahwa kami memilih untuk maju dengan solusi positif. Rasa sakit telah berubah menjadi harapan," tulis status Instagram band Lady A, Senin (16/6/2020).
Anita White juga mengunggah foto dan status yang sama di akun Instagram @ladya_buesdiva.
Perwakilan dari band Lady A mengatakan kepada Entertainment Weekly bahwa kedua pihak akan tetap memakai Lady A. Namun, belum ada konfirmasi dari perwakilan penyanyi Lady A.
Faktanya, dunia sebenarnya cukup luas untuk menampung dua Lady A.