Simak penjelasannya, ya!
Saat ini, polusi menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang ramai diperbincangkan. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia.
Jika berbicara soal polusi, beberapa waktu yang lalu, nama Taylor Swift pernah disebut menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.
Hal ini disebutkan melalui laporan yang ditulis oleh Yard, melansir Rolling Stone. Dalam laporannya, Yard mengumpulkan data-data penerbangan jet pribadi milik selebriti dunia.
Daftar kepemilikan jet pribadi dengan penghasil emisi karbon terbesar ini selain menempati Taylor Swift di nomor satu, ada pula nama-nama selebriti dunia seperti Floyd Mayweather, Kim Kardashian, Jay Z, Travis Scott, hingga Oprah Winfrey.
Melalui laporan tersebut, jet pribadi milik Taylor Swift disebutkan terbang sebanyak 170 kali pada periode waktu 1 Januari hingga 19 Juli 2022.
Adapun, total waktu penerbangan mencapai 22.923 menit atau setara dengan 15,9 hari di udara.
Dari total penerbangan tersebut, emisi karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan mencapai 8.293,54 ton karbon.
Melalui data tersebut, jumlah karbon yang dihasilkan oleh jet pribadi Taylor 1.184 kali lebih banyak dibandingkan jejak karbon yang dihasilkan oleh satu orang dalam satu tahun penuh.
Menanggapi hal ini, pihak Taylor Swift pun membuka suara, Kawula Muda. Mereka menyebutkan bahwa saat itu jet pribadi Taylor Swift tidak digunakan secara pribadi, melainkan disewakan untuk orang lain.
“Jet Taylor dipinjamkan secara teratur kepada individu lain,” kata juru bicara Taylor kepada Rolling Stone.
“Menghubungkan sebagian besar atau seluruh perjalanan ini kepadanya jelas-jelas tidak benar,” tambah mereka.
Sebenarnya, masalah penggunaan jet pribadi sudah menjadi bahasan selama bertahun-tahun, Kawula Muda.
Menurut laporan dari Transport & Environment berjudul “Private Jets: Can The Super Rich Supercharge Zero-Emission Aviation?” tahun 2021, penerbangan udara saja sudah menjadi moda transportasi yang paling intensif menghasilkan karbon, sebab CO2 dan efek non-CO2 yang dihasilkannya.
Laporan ini mengungkapkan jika bahwa jet pribadi memiliki efek yang buruk terhadap lingkungan.
Dalam satu jam saja, satu jet pribadi dapat mengeluarkan dua ton CO2. Di sisi lain, rata-rata orang di Uni Eropa hanya mengeluarkan 8,2 ton equivalent CO2 (tCO2eq) dalam satu tahun penuh.
Meski laporan ini menekankan bahwa pemakai jet pribadi ini hanyalah sekelompok kecil orang super kaya, yakni 1 persen dari populasi dunia, namun 1 persen populasi tersebut telah menghasilkan 50 persen emisi global.
Penekanan juga diberikan pada orang-orang super kaya yang menggunakan jet pribadi untuk jarak yang sangat pendek, atau kurang dari 500 kilometer.
Sebagai informasi, karbon atau karbon dioksida merupakan gas rumah kaca. Karbon dihasilkan dari berbagai macam proses, dan salah satu penyumbang besarnya adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, avtur (bahan bakar pesawat), dan diesel.